Jokowi Ungkap Semua Negara Rebutan Investasi!

Jokowi Ungkap Semua Negara Rebutan Investasi!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 07 Des 2023 11:31 WIB
Presiden Jokowi memberikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada kementerian dan lembaga untuk tahun anggaran 2024. Ada Rp 3.325,1 triliun yang akan dibagikan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, semua negara perlu mendatangkan investasi. Menurut Jokowi, investasi adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Semua negara saat ini butuh yang namanya investasi. Kunci pertumbuhan ekonomi semua negara sekarang, sangat sulit sekali menaikkan konsumsi masyarakat, bukan gampang. Menaikkan ekspor bukan hal gampang. Sedikit saja sangat sulit, tapi yang dikejar semua gara saat ini adalah investasi, dan kita juga sama," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Ia menyebut investasi harus terus tumbuh karena mendatangkan penerimaan, baik untuk negara maupun pemerintah daerah. Selain itu investasi juga mendatangkan bea ekspor, membuka lapangan pekerjaan, dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu mantan Gubernur DKI Jakarta ini mendorong para investor bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha nasional. Pengusaha daerah juga harus dilibatkan dalam investasi tersebut.

Pada kesempatan itu, Jokowi menyinggung investasi di luar Pulau Jawa yang sekitar 52%. Ia menilai angka tersebut belum cukup, sebab Indonesia memiliki 17.000 pulau.

ADVERTISEMENT

"Karena kita memiliki 17 ribu pulau, 1 pulau Jawa saja investasinya 48%. Masa yang 16.999 pulau hanya kebagian 48%, mestinya bisa lebih gede lagi," tuturnya.

Menurutnya, sudah menjadi tugas Kementerian Investasi/BKPM hingga kepala darah untuk pemerataan investasi. Sementara pemerintah menyiapkan infrastruktur pendukung investasi, khususnya di luar Pulau Jawa.

Jokowi juga menyinggung hilirisasi yang berhasil meningkatkan penerimaan negara, misalnya hilirisasi nikel. Dari nilai ekspor US$ 3,3 miliar pada 2017, angkanya naik menjadi US$ 33,8 miliar setelah hilirisasi.

"Coba kita lihat tahun 2017 ekspor nikel kita berada di angka US$ 3,3 miliar. Begitu masuk hilirisasi tahun 2022 berada di angka US$ 33,8 miliar," pungkasnya.

Simak Video 'Jokowi Ingin Investasi di Luar Jawa Makin Besar: Masak 16 Ribu Pulau Hanya 52%':

[Gambas:Video 20detik]



(ily/ara)

Hide Ads