Nasabah PNM Mekaar Belajar Tips Persaingan Produk di KBRI Bangkok

Nasabah PNM Mekaar Belajar Tips Persaingan Produk di KBRI Bangkok

Danica Adhitiawarman - detikFinance
Sabtu, 09 Des 2023 20:07 WIB
Nasabah PNM Mekaar Belajar di Bangkok
Foto: PNM
Jakarta -

Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok Ahmad Rama Aji Nasution dan Atase Perdagangan Bangkok Rafika Arfani menyambut hangat kehadiran nasabah PNM Mekaar di Thailand. Menurut Ahmad, kesempatan ini merupakan peluang yang sangat baik bagi pelaku UMKM di Indonesia untuk belajar langsung bagaimana implementasi One Tambon One Product (OTOP) yang terkenal di sana.

"Nanti saat berkunjung ke tempat OTOP, jangan sungkan untuk bertanya apapun mulai dari akses pasar sampai ekspor produk. Selalu semangat belajar untuk lebih baik lagi," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/12/2023).

Hal itu disampaikan kepada 15 nasabah binaan PNM yang berkunjung ke KBRI Bangkok. Selain itu, Ahmad mengatakan sebelum berpikir untuk bersaing dengan produk luar, pelaku UMKM Indonesia harus mampu membangun spirit untuk memenuhi permintaan pasar di dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih dengan potensi yang ada masih terbuka sangat luas. Ahmad menyebutkan jumlah penduduk Indonesia sangat besar dan merupakan potensi pasar yang luar biasa.

Sementara itu, Rafika turut memberi semangat dan berbagi tips kepada nasabah PNM Mekaar untuk dapat bersaing dengan produk Thailand. Ia menyatakan hal utama yang perlu dilakukan oleh ibu-ibu nasabah Mekaar adalah membuat produk yanglebih baik lagi.

ADVERTISEMENT

"Pasar Indonesia lebih besar dari Thailand. Kalau produk sudah baik dari segi kualitas dan kuantitas, produksi juga sudah konsisten, kami terbuka untuk membantu ibu-ibu ekspor ke Thailand," ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Sekretariat Perusahaan PNM Dodot Patria Ary mengatakan komitmen PNM untuk membantu para perempuan prasejahtera meningkatkan kualitas hidup lewat literasi dan fasilitas belajar sejalan dengan pemberian modal intelektual.

Ia menegaskan pemberangkatan 15 nasabah tersebut merupakan komitmen pemberdayaan berkelanjutan yang diusung oleh PNM. Dodot menyatakan pemberdayaan di PNM bukan sekedar memberikan modal uang semata, tapi juga memberikan modal intelektual berupa meningkatnya wawasan sekaligus skill berbisnis.

"Selain membutuhkan modal uang, kelompok subsisten masih membutuhkan intervensi dalam meningkatkan kapabilitas mereka. Di situ lah PNM mengisi gap inklusi dengan literasi sebagai complete set of empowerment," pungkasnya.

Sebagai informasi, PNM memberangkatkan 15 nasabah unggulan untuk belajar dari desa kreatif di Thailand yang menerapkan OTOP. Harapannya, para nasabah dapat membangun kolaborasi di daerah asalnya masing-masing untuk menghasilkan produk unggulan secara gotong royong.

(ncm/ncm)

Hide Ads