Menelusuri Kampung Starling yang Nyempil di Tengah Bangunan Megah Ibu Kota

Lipsus Kampung Starling

Menelusuri Kampung Starling yang Nyempil di Tengah Bangunan Megah Ibu Kota

Ignacio Goerdi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 10 Des 2023 08:00 WIB
Kampung Starling
Kampung Starling. (Foto: Ignacio Geordi Oswaldo/detikcom)
Jakarta -

Di tengah ramainya kota Jakarta, terselip sebuah perkampungan kecil padat penduduk. Uniknya kawasan ini sebagian besar dihuni oleh para pedagang kopi keliling atau biasa dikenal sebagai Starling.

Berdasarkan penelusuran detikcom, kawasan perkampungan ini terletak di Jalan Prapatan Baru, Kwitang, Jakarta Pusat. Karena mayoritas warganya yang bekerja sebagai tukang kopi keliling, tempat ini seringkali disebut-sebut sebagai 'Kampung Starling'.

Sejatinya kampung yang satu ini tak sulit untuk ditemui. Namun kawasan ini terselip di tengah bangunan-bangunan tinggi Ibu Kota. Secara spesifik kampung terletak di antara Markas Komando (Mako) Marinir dan juga Hotel Aryaduta, tepatnya diapit oleh Kali Ciliwung dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk kawasan ini sebetulnya seperti gang sempit yang banyak terdapat di Jakarta. Tepat di depan gang ini berdiri sebuah gapura bertuliskan, "Selamat Datang di Kawasan Pedagang Kopi Keliling" yang seakan menjadi penjelas keberadaan Kampung Starling.

Kampung StarlingKampung Starling Foto: Ignacio Geordi Oswaldo/detikcom

Akses jalan di gang ini kurang lebih hanya 2-3 meter. Namun sesaat melewati gapura tersebut, terdapat banyak gerobak di kanan dan kiri gang. Berbagai jenis gerobak dagangan kaki lima terparkir di sana, misalkan saja gerobak bakso, nasi goreng, hingga soto.

ADVERTISEMENT

Kondisi ini membuat akses jalan yang sudah sempit semakin mengecil, sehingga hanya bisa dilewati dua motor. Masuk lebih dalam, semakin terlihat bila kawasan ini memang benar-benar merupakan pusat penjual kopi keliling.

Beberapa orang juga nampak sibuk tengah menata sachet-sachet kopi instan di sepeda starling. Sementara itu, banyak juga sales berbagai merek kopi instan lalu lalang di dalam kampung ini.

Di dalam gang ini terdapat rumah yang disulap menjadi deretan toko-toko semi agen yang bertindak sebagai penyetok dagangan kepada penjual starling. Bangunan-bangunan itu sebagian besar bertingkat, ada yang tingkat tiga dan ada juga yang tingkat empat.

Sebagian besar bangunan terbuat dari tembok beton atau semen pada bagian bawah, sedangkan untuk tingkat-tingkat di atasnya terbuat dari kayu. Bangunan-bangunan ini sebagian besar berada di kanan gang dari arah masuk dan dibangun menempel dengan tembok pembatas Kantor BI.

Kemudian pada sisi kiri gang terdapat bangunan-bangunan serupa (bagian bawah terbuat dari beton dan lantai atas dari kayu). Namun sebagian besar bangunan sisi ini hanya dijadikan gudang penyimpanan stok kopi para agen, tempat parkir sepeda, atau kamar mandi dan wc umum. Sebab pada sisi kiri gang ini terdapat Kali Ciliwung, barulah gedung Hotel Aryaduta.

Kampung StarlingKampung Starling Foto: Ignacio Geordi Oswaldo/detikcom

Tidak lupa di sepanjang jalan ini juga banyak terparkir sepeda-sepeda starling, lengkap dengan keranjang pada bagian depan dan box kayu pada bagian belakang sepeda. Sejumlah sepeda terlihat sudah terisi penuh dengan rentengan kopi instan dan termos serta tempat es batu, namun ada juga yang masih belum terisi.

Meski begitu di kawasan ini juga berdiri sebuah mushola tepat di tengah gang dan beberapa warung makan. Kondisi ini membuat kampung starling terlihat sangat hidup meski nyempil di tengah padatnya kota Jakarta.

(das/das)

Hide Ads