Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar para menteri memperhatikan stabilitas harga-harga bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru. Hingga kini sederet harga bahan pokok masih mengalami kenaikan.
Ada dua komoditas yang disorot secara khusus oleh Jokowi, yaitu komoditas beras dan cabai yang harganya terus melonjak tinggi.
"Yang berkaitan dengan stabilitas harga, utamanya harga-harga bahan pokok. Saya kira yang masih tinggi itu beras, cabai," sebut Jokowi dalam rapat persiapan Natal dan Tahun Baru yang dihadiri menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).
Jokowi memaparkan kemungkinan masalah utama dari mahalnya harga-harga bahan pokok adalah distribusi. Sebagai contoh, harga cabai misalnya ada daerah yang harganya murah dan ada yang mahal sampai dua kali lipat.
"Ini ada masalah pasokan, ada masalah distribusi, karena di sebuah provinsi ada harga cabai rawitnya Rp 50 ribu, tapi di Jawa ada yang Rp 110-130 ribu, tolong dilihat betul lebih detail lagi," kata Jokowi.
Dilihat dari data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras saat ini terpantau tak terlalu mengalami kenaikan. Rata-rata nasional harga beras medium misalnya masih di level Rp 13.200 per kilogram selama seminggu ke belakang. Sementara beras premium di level Rp 15.020 naik Rp 20 selama seminggu ke belakang.
Di sisi lain, harga rata-rata nasional cabai rawit merah berada di harga Rp 89.060 per kilogram turun 2,29% selama seminggu ke belakang atau turun sebesar Rp 2.090 per kilogram.
Lalu, untuk cabai keriting merah di harga Rp 72.060 turun Rp 1.380 per kilogram atau sekitar 1,88% selama seminggu ke belakang.
(hal/das)