Hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2022 menunjukkan Jakarta menjadi kota dengan biaya hidup paling tinggi di Indonesia. Survei tersebut dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan melibatkan 150 kabupaten/kota di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei itu, nilai rata-rata konsumsi di Jakarta tembus Rp 14,88 juta per bulan. Angka ini tidak sebanding dengan upah minimum provinsi (UMP) Jakarta sekarang sebesar Rp 4,9 juta per bulan.
Lantas berapakah gaji ideal di Jakarta agar bisa hidup dengan nyaman dan layak?
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyebut minimum gaji pekerja tanpa tanggungan keluarga di atas Rp15 juta per bulan. Pasangan suami istri tanpa mempunyai anak sekitar Rp 25-30 juta per bulan.
Sedangkan yang sudah mempunyai anak di kisaran Rp 45-75 juta per bulan. Angka-angka itu muncul dipicu oleh hasil SBH tahun 2022 untuk Jakarta yang tembus Rp 14,88 juta.
"Minimum pekerja tanpa tanggungan keluarga berarti di atas Rp 15 juta per bulan," kata Bhima saat dihubungi oleh detikcom, Selasa (12/12/2023).
Dia menilai biaya hidup di Jakarta sebagian besar dikeluarkan untuk biaya sewa dan cicilan rumah. Adapun biaya kendaraan, termasuk biaya bahan bakar dan perawatannya.
Kemudian biaya kesehatan, biaya pendidikan, makan dan minum, dan perawatan tubuh. Selain itu, biaya internet di Jakarta juga termasuk tinggi.
Sebab itu, Bhima menilai dengan UMP yang tidak sebanding dengan biaya hidup yang dibutuhkan itu membuat para pekerja di Jakarta rentan terjebak pinjaman online (pinjol). Hal ini dikarenakan kondisi yang memaksa para pekerja untuk mencari pendapatan tambahan.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menyampaikan butuh kajian yang lebih dalam terkait perkiraan gaji yang layak untuk hidup di Jakarta.
Dia bilang dari hasil SBH tahun 2022 ini menunjukkan pola konsumsi masyarakat sehingga saat merumuskan gaji atau upah, ada komponen yang menjadi bagian pertimbangan.
"Perlu kajian terlebih dahulu kira-kira berapa yang pantas. Kayak tadi di Papua sewa rumah paling besar bobotnya. Jadi, itu bisa dimasukkan saat merumuskan gaji. Harus ada kajian tersendiri," kata Pudji.
Saat ditanya perkiraan gaji yang layak, dia tidak menyebutkan besarannya. Menurutnya, perlu dikaji lebih dahulu.
Simak juga Video: Buruh Ingin UMP Naik 15%, Anies: Jangan Sampai Tak Cerminkan Keadilan
(kil/kil)