Pengusaha Buka-bukaan Dampak Pemilu ke Bisnis, Sektor Apa yang Paling Cuan?

Pengusaha Buka-bukaan Dampak Pemilu ke Bisnis, Sektor Apa yang Paling Cuan?

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 13 Des 2023 11:35 WIB
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Shinta Widjaja Kamdani
Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani/Foto: Muhammad Idris/detikFinance
Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka-bukaan soal dampak Pemilu 2024 terhadap bisnis di Indonesia. Menurut Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani, kontribusi bisnis terkait pemilu sangat kecil sumbangsihnya terhadap perekonomian atau produk domestik bruto (PDB).

Ia mencontohkan beberapa bisnis yang dipastikan menggeliat di tahun politik, yaitu konsultan politik, bisnis merchandise atau atribut pemilu, jasa periklanan, hingga transportasi. Nah, sejumlah bisnis itu disebut kontribusinya kecil kepada PDB.

"Sebenarnya meskipun ini (pemilu) dalam business opportunity ini peningkatannya itu sangat kecil, jasa konsultan politik 1,8%, merchandise atribut pemilu cuma 1,1%, akomodasi makanan dan minuman cuma 2,5% ini sangat kecil, transportasi 6%, iklan dan lain lain cuma 4%," kata Shinta dalam acara Core Economic Outloook 2024 di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Shinta, Pemilu tidak bisa diharapkan banyak untuk mendongkrak perekonomian tahun depan. Ia mengatakan bisnis di berbagai sektor besar disebut masih akan lebih berkontribusi seperti industri pengolahan, manufaktur, pertanian hingga perdagangan.

"Jadi saya ingin mengingatkan proyeksi 2024, kita tetap tidak bisa mengandalkan pemilu. Spesifik sektor yang paling penting kalau kita yang berkontribusi maksimal, yaitu industri pengolahan, manufaktur, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi. Masing-masing sektor itu menguasai 10% PDB tahun depan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, tingkat konsumsi pada tahun pemilu juga akan meningkat. Hal ini seiring dengan pengeluaran untuk penyelenggaraan pemilu 2024 diprediksi mencapai Rp 294,5 triliun.

Founder & Ekonom Senior CORE Indonesia Hendri Saparini mengatakan angka itu merupakan akumulasi pengeluaran dari masing-masing capres-cawapres, calon legislatif (caleg) hingga anggaran yang dikeluarkan negara dari APBN.

"Berapa sih dampaknya uang yang akan digelontorkan tambahannya? Kalau menurut kami sekitar Rp 294,5 triliun yakni dari yang privat, caleg, capres itu sekitar Rp 258 triliun dan 2024 akan ada tambahan Rp 36,5 triliun untuk anggaran APBN-nya," tuturnya.

Angka konsumsi itu disebut akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, namun akan kecil sekali. Ia menyebut tidak sampai 5%.

"Jadi ini dampaknya ke mana? Tentunya ke ekonomi, baik itu konsumsi sebagian besarnya. Inilah yang berpengaruh ke ekonomi kita. Besarannya tidak banyak, konsumsi hanya 4,2% tetapi ini akan menggerakkan ekonomi," jelas dia.

(ada/ara)

Hide Ads