e-Commerce ternama asal Amerika Serikat, Etsy, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 225 karyawannya. Hal ini dilakukan imbas penjualan produk milik perusahaan yang tak meningkat dalam 2 tahun terakhir.
Melansir dari Business Insider, Kamis (14/12/2023), kondisi ini sangat bertolak belakang dengan pengeluaran perusahaan, khususnya gaji karyawan yang terus naik setiap tahun. Akibatnya, biaya operasional perusahaan kian membengkak dan harus dipangkas.
"Kami beroperasi dalam lingkungan makro dan persaingan yang sangat menantang, dan GMS (General Merchandise/produk milik perusahaan) pada dasarnya tetap datar (tidak mengalami peningkatan) sejak tahun 2021," tulis CEO Etsy, Josh Silverman, dalam sebuah email untuk para staff.
"Pada saat yang sama, pengeluaran karyawan meningkat, bahkan setelah kami (Etsy) telah menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya yang signifikan dan menyesuaikan atau menghentikan rencana perekrutan," lanjutnya.
Di saat yang bersamaan Josh juga mengumumkan kepergian chief marketing officer perusahaan, Ryan Scott. Nantinya posisi ini akan diduduki oleh COO (chief operations officer) Raina Moskowitz yang sudah bergabung dengan Etsy pada April 2019.
Meski begitu bos e-commerce ternama AS ini mengaku pihaknya akan tetap membayar gaji seluruh karyawan hingga bulan depan, walaupun mereka sudah resmi berhenti sejak Rabu (13/12) kemarin.
"Admin (karyawan) yang terkena dampak akan tetap berada dalam daftar gaji Etsy hingga setidaknya 2 Januari 2024 meskipun hari kerja terakhir mereka Rabu (13/12)," jelasnya.
Selain itu, Etsy juga mengatakan pihaknya akan memberikan paket pesangon kepada staf yang diberhentikan. Paket pesangon ini mencakup pembayaran sebesar 4 bulan gaji pokok serta tambahan dana lainnya. Josh juga mengatakan karyawan yang kena PHK masih menerima pembayaran bonus untuk 2023 ini.
Lihat juga Video: Karyawan Meta di Divisi Metaverse Terancam PHK Massal
(fdl/fdl)