Dedikasi Trenggono Sekolah Lagi demi Majukan Sektor Kelautan RI

Dedikasi Trenggono Sekolah Lagi demi Majukan Sektor Kelautan RI

Jihaan Khoirunnissa - detikFinance
Kamis, 14 Des 2023 14:11 WIB
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono
Foto: KKP
Jakarta -

Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) di bawah komando Sakti Wahyu Trenggono dalam beberapa tahun terakhir telah mampu mencatatkan sederet capaian. Di antaranya terkait keberhasilan transformasi tata kelola perikanan nasional hingga perluasan kawasan konservasi perairan.

Trenggono mengatakan upaya transformasi KKP tersebut dilakukan untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan RI. Namun, diakuinya hal itu bukan perkara yang mudah. Apalagi dirinya tidak memiliki latar belakang keilmuan yang sesuai, karena lebih banyak berkecimpung di dunia bisnis.

Selain itu juga berbeda dengan jabatan yang diemban sebelumnya. Diketahui Trenggono sempat menjabat sebagai wakil menteri pertahanan (wamenhan) sejak Jokowi memimpin pemerintahan di periode kedua. Ia bertugas mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membangkitkan industri pertahanan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya diminta untuk masuk di posisi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. (Awalnya) saya bilang waduh saya ini nggak ngerti (soal kelautan dan perikanan). Saya pertama nggak doyan ikan, hanya makan ikan tertentu saja. Apalagi (tidak pernah makan) ikan laut. Terus saya nggak pernah pergi ke pasar ikan, amis lah, nggak suka, karena saya orang gunung," katanya dalam sesi Buka-bukaan Bareng detikcom di Puncak Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan, Kamis (14/12/2023).

Trenggono mengatakan di awal masa jabatan dia tidak tahu banyak hal. Namun, ia membuktikan dedikasinya dalam mengemban jabatan yang telah diamanahkan.

ADVERTISEMENT

Trenggono menyebut dirinya menghabiskan waktu hingga 6 bulan untuk belajar dan berguru dengan para doktor yang berada di jajaran KKP.

"Pertama masuk saya belajar dulu. Disiapin kalau ada rapat koordinasi, tinggal baca saja. Waktu rapat suasana seperti apa saya baca saja. Saya belajar dengan para PNS di KKP yang rata-rata doktor. Mereka lulusan dari luar juga. 6 bulan saya belajar," terangnya.

Selanjutnya, di tahun 2021 Trenggono membentuk tim Unit Kerja Menteri yang bertugas untuk membantunya selama 8-9 bulan. Di periode tersebut, Trenggono juga gencar melakukan benchmarking ke Eropa, serta desk study ke beberapa negara seperti New Zealand, Australia, Kanada, dan lainnya. Tak cuma itu saja, Trenggono juga memutuskan untuk mengambil pendidikan terkait kebijakan publik.

"Supaya kebijakan yang saya keluarkan ini benar, saya sekolah lagi. Saya ambil sekolah kebijakan publik," kata Trenggono.

"Iya, (sekolah lagi) gara-gara jadi Menteri KP supaya kebijakannya nggak keliru. Karena kita baca kebijakan itu banyak sekali selipan yang nggak pas," imbuhnya.

Dari hasil belajar tersebut, Trenggono kemudian meramu 5 langkah penting yang perlu dilakukan oleh Indonesia dalam mengembangkan sektor perikanan dan kelautan. Pertama yaitu bagaimana menjaga laut tetap lestari lewat pengembangan ruang konservasi. Kedua, bagaimana mengurangi aktivitas perikanan yang tidak ramah lingkungan.

"(Ternyata dari semua) negara di dunia ini, hanya 3 (negara) saja yang cara penangkapannya ngawur dan konvensional, tanpa memperdulikan keberlanjutan. Yaitu Taiwan, China, dan Indonesia. Belakangan, China sudah jauh lebih maju dari kita," paparnya.

Hal tersebut yang mendasari KKP untuk mengeluarkan kebijakan penangkapan ikan yang terukur dan dibatasi kuotanya.

"(Selanjutnya) inisiatif keempat (pengembangan) marine tourism. Bagaimana pengembangan wilayah pesisir dan pulau kecil tetap terjaga seperti orisinalnya," tuturnya.

Lalu upaya kelima yaitu menggalakkan aksi bersih-bersih sampah plastik supaya lingkungan laut tetap lestari. Adapun upaya ini dilakukan dengan mengajak partisipasi para nelayan.

"Ini kita sudah melakukan, dimulai dari tahun 2022. Tahun ini sudah diadakan. Mudah-mudahan bisa terus bersinergi dengan Kemenko Marves bagaimana agar pembuangan sampah plastik ke laut sudah bisa ditahan di darat," pungkasnya.

Sebagai informasi, gelaran Puncak Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan diadakan di Ecovention, Eco Park, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Acara ini terbagi dalam 4 sesi, yaitu pengumuman dan pemberian hadiah Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) untuk kategori video, tulisan, dan sosial media. Lalu ada pemberian penghargaan berupa piala bergilir bulan bakti kelautan dan perikanan kepada juara umum lomba Porseni.

Acara pun dilanjutkan dengan sesi talkshow bersama detikcom, yang dimoderatori oleh pimpinan redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting. Lalu ditutup dengan acara hiburan.




(ega/ega)

Hide Ads