Starbucks Amerika Serikat (AS) diminta membuka kembali 23 gerainya yang ditutup tahun lalu. Starbucks dituding sengaja menutup gerai tersebut demi mencegah pegawainya bergabung dengan serikat pekerja.
Terkait ini, serikat pekerja menuding Starbucks telah melakukan taktik ilegal. Perwakilan Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB) mengatakan, ada delapan gerai Starbucks yang telah bergabung dengan serikat pekerja saat ditutup.
Dikutip dari Reuters, Jumat (15/12/2023), pekerja di lebih dari 360 dari 9.300 gerai Starbucks di AS memilih bergabung dengan serikat pekerja sejak 2021. Kedai kopi itu disebut menghadapi lebih dari 100 pengaduan di NLRB atas tuduhan upaya pembubaran serikat pekerja.
Namun, Starbucks membantah melakukan kesalahan dan dan menyebut pihaknya menghormati hak pekerja. Starbucks mengklaim pihaknya membiarkan karyawannya untuk berserikat.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Starbucks menjelaskan pihaknya memang melakukan tinjauan tahunan terhadap toko-tokonya dan secara rutin melakukan perubahan atas berbagai alasan yang sah.
"Ini termasuk membuka lokasi baru, mengidentifikasi toko yang memerlukan investasi atau renovasi, menjajaki lokasi di mana format alternatif diperlukan dan, dalam beberapa kasus, mengevaluasi ulang jejak kami," jelas perusahaan.
Adapun sebelumnya, Starbucks disebut menutup 23 gerai tanpa memberitahu Workers United, serikat pekerja di balik kampanye tersebut. Perusahaan juga disebut tidak memberi kesempatan kepada serikat pekerja untuk melakukan negosiasi.
(ily/ara)