Dilanda Kelaparan Gegara Perang, Warga Palestina Nekat Jarah Truk Bantuan

Dilanda Kelaparan Gegara Perang, Warga Palestina Nekat Jarah Truk Bantuan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 18 Des 2023 16:38 WIB
Palestinias line up for cooking gas during the ongoing Israeli bombardment of the Gaza Strip in Rafah on Sunday, Dec. 10, 2023. (AP Photo/Hatem Ali)
Ilustrasi Warga Palestina/Foto: AP/Hatem Ali
Jakarta -

Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, kian memburuk setelah lebih dari dua bulan tentara Israel menjalankan operasi militer melawan Kelompok Hamas di kawasan itu. Akibatnya banyak warga Palestina yang kini dilanda kelaparan hingga nekat menjarah truk pengangkut bantuan.

Melansir dari pemberitaan Al Jazeera, Senin (18/12/2023), penjarahan ini dilakukan oleh puluhan warga Palestina yang mengungsi di sekitar kota Rafah yang berdekatan dengan perbatasan dengan Mesir pada Minggu (17/12) kemarin. Mereka memberhentikan sejumlah truk sebelum naik ke kapal, menurunkan kotak makanan dan air, dan membawanya untuk pengungsi lainnya.

"Situasi kemanusiaan (di Jalur Gaza) menjadi sangat memprihatinkan, tidak hanya bagi penduduk kota Rafah (tempat penjarahan terjadi) tetapi juga bagi satu juta warga Palestina yang mengungsi di sini yang kelaparan, haus, dan trauma seiring dengan berlanjutnya perang," kata reporter Al Jazeera, Hani Mahmoud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mahmoud kondisi ini dapat terjadi mengingat bantuan kemanusiaan yang tersedia bagi para pengungsi ini sangatlah tidak mencukupi. Karenanya penjarahan ini dinilai sebagai cara terakhir warga Palestina untuk bertahan hidup.

"Masyarakat (warga Palestina) tidak punya apa-apa. Tanpa rumah, tanpa akses terhadap makanan, tanpa air dan tanpa pasokan medis. Jadi, pemandangan di penyeberangan Rafah adalah respons alami ketika orang mati kelaparan. Ketika mereka lapar, inilah yang akan terjadi (penjarahan)," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, sebelumnya PBB telah memperingatkan kondisi masyarakat di Jalur Gaza yany saat ini sangat membutuhkan makanan hingga mereka nekat menghentikan truk bantuan dan segera memakan apa yang mereka temukan.

"Saya melihat dengan mata kepala sendiri masyarakat Rafah mulai memutuskan untuk mengambil makanan langsung dari truk (bantuan) karena putus asa dan langsung memakan apa yang mereka ambil dari truk," kata Philippe Lazzarini selaku Kepala UNRWA, Kamis (15/12) lalu.

(fdl/fdl)

Hide Ads