.webp)
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia menilai akan terjadi lonjakan arus mudik Nataru pada tahun ini. Untuk itu, perlunya antisipasi dengan membentuk posko arus mudik.
"Semua sektor memiliki tantangan dan hambatan yang harus diantisipasi secara baik. Berhubungan dengan itu perlu dibentuk posko-posko baik tingkat pusat sektor darat, laut, udara," kata Budi di acara Pembukaan Posko Penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru, di Kemenhub, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
Nantinya dengan posko ini dapat memantau secara langsung dan digital pergerakan moda transportasi di titik-titik tertentu, seperti Cipali, Merak, hingga Sorong. Dengan begitu, dia berharap petugas yang terkait dapat bersiap siaga.
Di sisi lain, posko ini juga dapat mempermudah pihak-pihak terkait seperti Korlantas Polri, Basarnas, BMKG untuk berkoordinasi dan memberikan hingga mendapatkan informasi.
"Saya pikir ini adalah mempermudah kita berkoordinasi karena sudah ada asosiasi, asosiasi sudah sangat aktif dan memberikan dukungan. dari sektor BUMN Perhubungan juga sangat aktif dan kolaboratif dengan semua sektor dan tempat ini bisa kita jadikan memberikan informasi dan mendapatkan informasi. Tentunya saya harapkan di daerah-daerah membentuk posko Nataru," jelasnya.
Sementara itu Direktur Lalu Lintas Kemenhub Ahmad Yani mengatakan tujuan pembentukan posko ini untuk melaksanakan pemantauan transportasi sehingga dapat mewujudkan angkutan Nataru yang selamat, aman, nyaman dan tertib.
"Salah satu tujuan adalah untuk melaksanakan pemantauan transportasi, untuk lebih memantapkan koordinasi dan kolaborasi antara petugas seluruh stakeholder upaya mewujudkan angkutan Nataru yg selamat aman nyaman tertib dan lancar," kata Ahmad Yani.
Dia menyebut dalam penyelenggaraan posko pusat angkutan Nataru dimulai dari tanggal 13 Desember-3 Januari 2024. Posko akan dilaksanakan dengan dua shift.
Shift pertama mulai pukul 08.00-20.00 WIB. Sedangkan shift kedua mulai pukul 20.00-08.00 WIB. (kil/kil)
