Kementerian PUPR Benahi Jalan hingga Jembatan Jelang Nataru

Kementerian PUPR Benahi Jalan hingga Jembatan Jelang Nataru

Samuel Gading - detikFinance
Sabtu, 16 Des 2023 11:30 WIB
Kendaraan melintas di jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang, Jumat (14/3/2023). Jelang hari raya Idul Fitri jalur mudik tersebut tengah diperbaiki.
Ilustrasi Perbaikan Jalan/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembenahan jalan dan jembatan menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Pembenahan dilakukan PUPR guna mencegah terhambatnya arus mudik saat nataru.

Pembenahan pertama adalah perbaikan sebanyak 37 jembatan tua jenis Callender Hamilton (CH). Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, mengatakan bahwa pihaknya melakukan hal itu agar arus kendaraan yang melewati jembatan lancar.

"Jadi memang ada jembatan jenis CH yang tipikal usianya sudah 30 tahun bahkan lebih, ini kemarin kita lakukan penggantian-penggantian," ucap Hedy dalam konferensi pers Skema Pengaturan Jalan Nataru dan Kesiapan Jalan Alternatif & Tol yang terlaksana secara daring, Jumat (15/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hedy menjelaskan, 37 jembatan tua tersebut tersebar di empat provinsi yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pembenahan berbagai jembatan ini ditarget rampung paling lambat pada 19 Desember atau H-6 nataru.

"(Di) Banten seperti Jembatan Cisadane, Jembatan Tawing. Memang waktu arus mudik kemarin cukup berpengaruh terhadap kelancaran tapi sejauh ini kita harapan kita targetkan bahwa jembatan-jembatan Hamilton atau jembatan tua ini kita tuntaskan sebelum liburan Nataru," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Hedy juga menjelaskan pihaknya juga sudah membenahi sejumlah jembatan putus dan terdampak longsor. Dua di antaranya adalah Jembatan Cikereteg yang terletak di Jalur Bogor-Sukabumi yang kini sudah berfungsi normal, serta longsor yang berada di pendekat Jembatan Cibalok, Bogor.

"Itu juga sudah kita tangani biar bisa berfungsi," ujar dia.

Selain jembatan, Nataru yang bertepatan dengan musim hujan membuat sejumlah jalan nasional rawan terdampak longsor. Untuk mengantisipasi hal tersebut Hedy mengatakan pihaknya sudah menyiapkan Tim Tanggap Darurat Bencana di berbagai ruas jalan tol dan non-tol jelang Nataru.

"Kita sudah menyiapkan tim-tim untuk menghadapi kondisi darurat untuk menghadapi bencana alam seperti banjir dan longsor," ucapnya Jumat (15/12/2023).

Selain itu, Hedy menjelaskan pihaknya juga sudah mengidentifikasi sejumlah daerah yang rawan terkena longsor. Mayoritas daerah yang rawan longsor pun diketahui terletak dekat dengan pegunungan dan perbukitan. Beberapa di antaranya adalah Puncak, Jawa Barat, kemudian Dieng, Jawa Tengah, serta Bukittinggi, Sumatera Barat.

"Kemudian jalur-jalur selatan yang ada beberapa titik yang rawan longsor semisal Tangkuban Perahu, Pelabuhan Ratu, itu ada beberapa titik yang berbukit-bukit rawan longsor," jelasnya.

Di setiap tol, Hedy kemudian menjelaskan PUPR, melalui Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mempunyai tim yang bernama Disaster Relief Unit (DRU). DRU bertugas untuk merespon bencana dengan cepat. DRU pun disiapkan untuk selalu siaga di setiap balai provinsi.

Namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, Hedy kemudian menghimbau agar masyarakat untuk berhati-hati saat berkendara. Pengemudi juga diharapkan tidak berkendara lebih dari empat jam serta saat hujan lebat.

"Kita menghadapi kemarau yang panjang dan kita ekspektasikan di lereng-lereng jalan banyak rekahan-rekahan. Ini apabila terisi air, berpotensi untuk longsor. Jadi bagi yang melakukan perjalanan wisata di daerah bukit dan pegunungan hindari berkendara saat hujan lebat karena ada potensi terjadi longsor," ujar dia.

Bagaimana kondisi tol dan jalan nasional? Cek halaman berikutnya.

Kondisi Tol dan Jalan Nasional Optimal

Ia kemudian menjelaskan jaringan jalan nasional non-tol saat ini bisa digunakan secara baik menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024. Dari total 47.603 kilometer jalan nasional, kemantapan disebut berada di angka 92,2%.

Rincian kemantapan jalan non-tol tersebut adalah di wilayah Pulau Sumatera sepanjang 13.417 km atau 93,8 persen mantap. Kemudian Pulau Jawa dan Bali sepanjang 7.090 km jalan tol berkondisi 96,43 persen mantap, Kalimantan sepanjang 8.036 km berkondisi 90,33% mantap. Di Sulawesi kemantapan berada di angka 92,73% dari total 8.794 km jalan nasional.

Lalu, Nusa Tenggara, yang memiliki panjang jalan nasional 3.092 km 95,12% berkondisi mantap, dan terakhir, Pulau Maluku dan Papua, sepanjang 7.172 km jalan nasional berada dalam kondisi 85,37 persen mantap.

"Untuk kesiapan jalan tol, sepanjang 2.816 km atau 73 ruas tol berada dalam kondisi siap beroperasi menghadapi lonjakan arus kendaraan selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024," jelasnya.

Rincian berbagai tol tersebut adalah Pulau Jawa dengan total 1.782 km, Sumatera 865 km, Bali 10 km, Kalimantan 97 km dan di Sulawesi 62 km jalan tol. Hedy kemudian menuturkan bahwa pihaknya juga menggenjot penuntasan pembangunan sebanyak 410 km jalan tol pada akhir 2023.

Ia juga menyampaikan selain memastikan kemantapan kesiapan jalan nasional non-tol dan tol, Kementerian PUPR juga memastikan seluruh kegiatan perbaikan jalan selambat-lambatnya rampung 15 Desember atau pada H-10 Nataru.

"Yang sudah dioperasikan sejauh ini ada 218 km sepanjang tahun ini saja. Kemudian sisanya 100 km kita harapkan nanti akan berfungsi pada saat Nataru ini," pungkasnya.


Hide Ads