Ekonomi RI Masih Tahan Banting, Sektor Ini Diramal Moncer di Akhir Tahun

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 19 Des 2023 16:22 WIB
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Eka Fitria mengatakan, ekonomi Indonesia sudah tergolong tangguh. Hal ini terbukti dari pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil di kisaran 5%.

"Terlepas dari berbagai tantangan di 203, telah terbukti bahwa ekonomi Indonesia sudah cukup resilience. Ini dilihat dari berbagai faktor, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di kisaran 5% sampai di atas 5%, walau pada triwulan III agak sedikit di bawah 5% dibanding triwulan II," katanya dalam Summary Mandiri Economic Outlook 2023 secara virtual, Selasa (19/12/2023).

Ia menambahkan pertumbuhan konsumsi masih cukup sehat, begitu juga dengan pertumbuhan investasi. Terutama investasi bangunan dan penyelesaian beberapa proyek infrastruktur.

Adapun secara sektoral, sektor-sektor terkait mobilitas, seperti, sektor transportasi dan pergudangan, hotel dan restoran dan informasi dan komunikasi, masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023.

Bank Mandiri melihat pada kuartal IV, sektor-sektor terkait mobilitas akan diuntungkan ketika memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru 2024. Di sisi lain, sektor-sektor terkait komoditas pada kuartal III dan juga kuartal IV-2023 mengalami deselerasi pertumbuhan karena koreksi harga-harga di pasar internasional.

Namun demikian, harga-harga komoditas pada 2023 dan juga 2024 masih dalam level yang menguntungkan. Kunci penting bagi kegiatan bisnis di sektor komoditas adalah melakukan efisiensi untuk mempertahankan margin keuntungan.

Sektor industri pengolahan yang berorientasi ekspor pada 2023 dan juga 2024 masih terus mendapat tekanan karena pelemahan ekonomi global. Industri yang berorientasi pasar domestik, seperti, industri alat angkut, kimia dan farmasi dan makanan-minuman, masih relatif prospektif memanfaatkan resilience dari permintaan domestik. Industri yang terkait hilirisasi yaitu industri pengolahan logam dasar, masih tumbuh tinggi walaupun masih terdeselerasi karena penurunan harga-harga komoditas.

Bank Mandiri juga mencatat konsumsi menjelang akhir tahun menunjukkan kenaikan. Memasuki awal Desember, Mandiri Spending Index (MSI) mencatatkan angka 188,2, menunjukkan bahwa belanja masyarakat 88,2% lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi (Januari 2020).

Secara bulanan, nilai belanja masyarakat pada November 2023 mencatatkan angka 177,8 lebih tinggi 40,1% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (MSI Juli 2023 mencatatkan sebesar 126,9). Berdasarkan wilayah, belanja di seluruh daerah menunjukkan akselerasi, kecuali Bali dan Nusa Tenggara.

Secara kelompok pendapatan, belanja masyarakat dari kelompok terbawah, atau konsumen dengan saldo tabungan di bawah Rp 1 juta mulai menunjukkan perlambatan. Secara bulanan, belanja masyarakat kelompok terbawah di November sedikit lebih rendah dibandingkan bulan Oktober 2023.

Di sisi lain penurunan tingkat tabungan kelompok ini, yang sejak Mei terus tergerus, mulai melandai. Hal ini menunjukkan bahwa berkurangnya tabungan masyarakat kelompok bawah mulai berdampak pada belanja mereka. Sementara itu kelompok menengah-mereka dengan saldo tabungan Rp 1-10 juta, relatif stabil dan berada pada kisaran 166,4.

Lihat juga Video: Jokowi Ungkap Perang Hamas-Israel Bisa Bikin Harga Minyak Dunia Naik






(ily/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork