AS Batasi Ekspor ke China, 13 Perusahaan Tambahan Masuk 'Daftar Hitam'

AS Batasi Ekspor ke China, 13 Perusahaan Tambahan Masuk 'Daftar Hitam'

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 20 Des 2023 08:52 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018). Aktivitas bongkar muat di pelabuhan tetap jalan di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk. Begini suasananya.
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Amerika Serikat (AS) menambahkan 13 perusahaan China ke dalam Daftar Perusahaan Belum Diverifikasi. Hal ini seiring adanya ketegangan antar kedua negara adidaya tersebut.

Adanya daftar itu membuat eksportir AS diharuskan melakukan uji tuntas atau mengajukan permohonan izin tambahan sebelum mengirim barang ke perusahaan-perusahaan yang tercantum dalam daftar. Di antaranya ada PNC Systems di Jiangsu, Beijing Shengbo Xietong Technology, Guangzhou Xinwei Transportation, dan Plexus di Xiamen.

"AS telah menggeneralisasi konsep keamanan nasional, menerapkan praktik diskriminatif dan tidak adil terhadap perusahaan-perusahaan tertentu Tiongkok, serta mempolitisasi dan mempersenjatai isu-isu ekonomi dan perdagangan," kata Juru Bicara Kedutaan China di AS, Liu Pengyu dikutip dari Reuters, Rabu (20/12/2023).

"Dimasukkannya perusahaan-perusahaan Tiongkok dalam daftar yang belum diverifikasi adalah contoh lain," tambahnya.

Pertarungan teknologi telah meningkatkan ketegangan antar negara. China juga mengeluarkan pembatasan besar-besaran terhadap pengiriman semikonduktor canggih dan peralatan pembuat chip.

Jika pemerintah asing mencegah pejabat AS melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Daftar Tidak Terverifikasi, Washington akan memasukkan mereka ke 'Daftar Entitas' yang perlakuannya lebih ketat setelah 60 hari.

AS akan menghapus perusahaan-perusahaan dari Daftar Belum Diverifikasi setelah pemeriksaan berhasil dilakukan, seperti yang dilakukan terhadap empat perusahaan pada 15 Desember 2023.

Perusahaan lain yang masuk dalam Daftar Belum Terverifikasi termasuk Beijing Jin Sheng Bo Yue Technology, Fulian Precision Electronics di Tianjin, Guangzhou Xinyun Intelligent Technology, Nanning Fulian Fu Gui Precision Industrial, Ningbo MOOF Trading, Shenzhen Bozhitongda Technologic, Shenzhen Jia Li Chuang Tech Development, Shenzhen Jingelang, dan Xi'An Yierda.

Akibat kebijakan tersebut, Wuxi Biologics pembuat bahan-bahan untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca asal Tiongkok kehilangan nilai pasar hampir US$ 10 miliar setelah dua unitnya ditambahkan ke Daftar Belum Diverifikasi pada Februari 2022.

Lihat juga Video 'AS Sebut Tengah Garap Rancangan Resolusi PBB Terkait Bantuan untuk Gaza':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/das)


Hide Ads