Sri Mulyani-OJK Beri Resep buat Capres-Cawapres Bikin Ekonomi RI Tumbuh Tinggi

Sri Mulyani-OJK Beri Resep buat Capres-Cawapres Bikin Ekonomi RI Tumbuh Tinggi

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 22 Des 2023 14:09 WIB
Debat cawapres malam ini dapat disaksikan di detikcom dan makin seru karena ada Adu Perspektif Spesial Debat Pilpres 2024 (dok detikcom).
Foto: Debat cawapres malam ini dapat disaksikan di detikcom dan makin seru karena ada Adu Perspektif Spesial Debat Pilpres 2024 (dok detikcom).
Jakarta - Debat kedua Pilpres 2024 akan berlangsung malam ini yang diikuti oleh 3 cawapres yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD. Ketiganya bakal beradu gagasan seputar ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberikan resep agar pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh tinggi. Apa itu?

Sri Mulyani mengatakan resep untuk pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan adalah produktivitas. Ini bisa dicapai dengan perbaikan struktural untuk mengatasi gap infrastruktur dan perbaikan sumber daya manusia (SDM).

"Makanya kita selalu ngomongin infra, SDM itu ya nggak akan selesai dalam satu dekade karena memang infra gap kita masih tinggi, SDM kita masih kualitasnya (perlu) diperbaiki. Makanya kalau kita bicara structural fundamental ya itu investment yang harus tetap difokuskan," kata Sri Mulyani dalam acara seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Selain itu, Sri Mulyani berpesan kepada capres dan cawapres untuk jaga APBN agar tetap sehat, kuat dan kredibel. Hal ini untuk terus menjadikan APBN sebagai countercyclical dan shock absorber saat ekonomi dunia sedang bergejolak.

"Kita tidak menjaga ekonomi seperti di jalan tol lurus tanpa hambatan, selalu terjadi shock yang sering terjadi dan shock-nya itu bisa saja membuat arah kebijakan bisa berubah. Jadi kita harus tetap waspada terhadap cyclicality dari kondisi perekonomian dunia. APBN selama pandemi bahkan sebelum itu selalu jadi countercyclical dan shock absorber yang sangat efektif. Pati itu bisa dilakukan kalau APBN-nya kredibel, sehat dan kuat," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Deputi Gubernur BI Juda Agung. Jika ingin meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi, langkah yang dilakukan saat ini dinilai sudah tepat dan hanya perlu dilanjutkan.

"Kalau memang ingin meningkatkan potential GDP kita yang sekarang mungkin sekitar 5,5%, kita mau naikkan 6% atau bahkan lebih, tentu saja faktor-faktor struktural yang harus kita reform," kata Juda pada kesempatan yang sama.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar berharap ada fokus yang sama ke depannya sehingga ekonomi tetap bisa tumbuh.

"Dalam prosesnya melalui pemilu, kondisi global ini, ya boleh-boleh saja, tapi fokus kita, strategi kita, prioritas kita jelas untuk menjalankan mesin-mesin pertumbuhan itu dan semua energi, konsentrasi dan sinergi bangsa ada pada langkah-langkah itu," kata Mahendra. (aid/rrd)


Hide Ads