Orang Israel Diduga Borong Tanah, Negara Ini Batasi Penjualan Properti untuk WNA

Orang Israel Diduga Borong Tanah, Negara Ini Batasi Penjualan Properti untuk WNA

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Jumat, 22 Des 2023 15:38 WIB
Sejumlah massa gelar aksi bela Palestina di Tangerang Selatan. Di tengah pelaksanaan aksi, massa tampak menginjak bendera Israel. Berikut penampakannya.
Foto: Andhika Prasetia/Detikcom
Jakarta -

Siprus Utara akan membatasi penjualan properti kepada warga negara asing setelah media Turki menuduh orang Israel dan Yahudi membeli properti di wilayah tersebut.

Langkah ini dilakukan setelah serangkaian unggahan media sosial diterbitkan oleh Sabahattin Ismail, seorang jurnalis yang merupakan penasihat mantan presiden Republik Turki Siprus Utara (TRNC) yang memisahkan diri, Rauf Denktas.

Sejak serangan Israel di Gaza yang berlangsung dari awal bulan Oktober, Ismail telah menerbitkan catatan penjualan dan daftar perusahaan yang menurutnya menunjukkan bahwa ribuan orang Israel dan negara-negara Eropa telah membeli perumahan dan sebidang tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa surat kabar Turki telah menuduh bahwa 35 ribu orang Yahudi membeli properti di Siprus Utara, yang mencakup lahan seluas 2.500 hektar. Sebagai informasi, Siprus Utara hanya berpenduduk 380 ribu jiwa.

Ersin Tatar, yang saat ini menjabat sebagai kepala pemerintahan TRNC, mengatakan dia khawatir dengan tuduhan tersebut dan penasihat keamanannya sedang menyelidikinya.

ADVERTISEMENT

"Kami memiliki beberapa langkah dan tindakan yang akan diambil terhadap (penjualan ini)," kata Tatar, dikutip dari Middle East Eye, Jumat (22/12/2023).

Saat ini, warga negara asing mempunyai hak untuk membeli properti di Siprus Utara dan bisa membeli 5 decare tanah tanpa rumah. Namun, Tatar mengatakan pembatasan akan diberlakukan sebagai tanggapan atas tuduhan bahwa Israel dan Yahudi Eropa membeli tanah di wilayah tersebut.

"Akan dibuatkan aturan baru mengenai hak 5 decare ini," ujarnya

Turki menginvasi Siprus pada tahun 1974 setelah upaya kudeta yang gagal untuk menyatukan pulau itu dengan Yunani. Sejak saat itu, Siprus terbagi menjadi Republik Siprus yang diakui secara internasional di selatan dan Republik Turki, yang hanya diakui oleh Ankara. Israel memiliki hubungan dekat dengan Republik Siprus, tetapi hubungannya dengan Siprus Utara yang mayoritas penduduknya Muslim menjadi lebih rumit.

Pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan membantah laporan bahwa ribuan orang Israel membeli properti di Siprus Utara. Ia mengatakan bahwa hanya terdapat 200 warga Israel yang melakukan pembelian properti di Siprus Utara sejak tahun 2000.

"Warga negara Israel menempati peringkat ke-12 di antara semua negara. Dalam lima tahun terakhir saja, total 15.000 permohonan pembelian real estate di TRNC berasal dari negara lain, bukan Israel," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri TRNC Dursun Oguz mengatakan kepada parlemen Siprus Utara pada bulan November bahwa pemerintah menyiapkan dua undang-undang untuk mengatur penjualan properti kepada warga negara asing.

Keputusan Dewan Menteri mengizinkan warga negara asing membeli properti dari Siprus Utara tanpa mencatat penjualannya dalam daftar. Oguz mengatakan bahwa hal tersebut menciptakan "kerentanan keamanan bagi negara".

Oguz menambahkan bahwa undang-undang akan diajukan ke parlemen untuk mencatat penjualan yang tidak dicatat dalam catatan resmi.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads