Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) melalui program HIPMI Aksi Tani meluncurkan sentra pertanian wijen bersama dengan Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara.
Peluncuran sentra pertanian wijen Indonesia sebagai komoditi ekspor ini dipusatkan di Desa Matandahi, Kecamatan Motui, dan akan dikembangkan ke sejumlah kecamatan lainnya di Konut dengan target minimal 1000 hektar.
Bupati Konawe Utara, H. Ruksamin, menyebutkan, HIPMI Aksi Tani ini selaras dengan program Pemkab Konut yakni TRC-KISS atau Tim Unit Reaksi Cepat Penanganan Kemiskinan Ektrim, Inflasi dan Stunting yang sudah dicanangkan sejak April 2023 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan menyiapkan bibit dan pupuk, tinggal masyarakat yang menanam dan merawat tanaman sampai panen, dan bisa memberikan penghasilan bagi masyarakat. Program ini sejalan dengan program TRC-KISS yang sudah kami jalankan untuk menanggulangi kemiskinan ekstrim, inflasi dan stunting," kata Ruksamin dalam keterangannya, Jumat (23/12/2023).
Dia mengatakan, pihaknya berharap HIPMI dan Daun Agro Group yang akan melakukan pendampingan dapat menjadi offtaker yang dapat menyerap hasil panen petani nantinya.
"Persoalan kita di Konut, terutama untuk komoditi pertanian adalah pasar. Salah satu komoditi unggulan kita juga adalah jagung, hanya butuh dukungan pasar. Semoga masalah pasar untuk komoditi wijen dan jagung, melalui kerjasama ini bisa langsung tertangani. Apalagi sentra pertanian wijen yang kita mau kembangkan ini untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Korea Selatan," ungkapnya.
Dengan membuka lahan minimal 1000 hektar untuk tanaman wijen, lanjut Ruksamin, dirinya optimis Konut akan menjadi salah satu sentra tanaman wijen di Indonesia.
Dikatakannya, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan daerah, sekaligus menanggulangi kemiskinan ekstrim, inflasi dan stunting, pihaknya telah mendorong masyarakat melalui Program Pemanfaatan Kebun Pekarangan (PPKP).
Untuk menjamin keberhasilan program ini, bupati dua periode ini telah menginstruksikan untuk membentuk tim pendampingan dari dinas terkait, termasuk menyiapkan anggaran khusus untuk menstimulus pergerakan roda perekonomian masyarakat melalui PPKP.
Ketua BPP HIPMI Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan M. Hadi Nainggolan, saat memberikan sambutan, mengatakan pihaknya siap mendukung Pemkab Konut untuk mewujudkan kabupaten ini menjadi sentra komoditi wijen, bersama dengan tiga komoditi lain yakni jagung, nilam dan rumput laut.
"Ini bentuk kolaborasi HIPMI dengan pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi lokal di bidang pertanian," jelasnya.
CEO Daun Agro ini meminta agar prioritas kerjasama ini terfokus pada beberapa komoditi unggulan. Selain wijen, pihaknya siap menjadi offtaker untuk komoditi jagung, dan menghadirkan pula trader serta investor pada komoditi nilam dan rumput laut.
Hadi berharap, pembukaan lahan baru sekaligus penanaman perdana wijen di Konut melalui program HIPMI Aksi Tani tersebut, dapat menjadi pilot project untuk dikembangkan di daerah lain di Indonesia, namun akan disesuaikan dengan komoditas unggulan masing-masing daerah.
"Program HIPMI Aksi Tani ini akan kami lakukan juga di daerah lain, disesuaikan dengan komoditas unggulan masing-masing daerah. Semoga kegiatan di Konut ini akan menjadi momentum awal yang baik untuk kita bersama-sama berkolaborasi antara pemerintah daerah, kelompok petani dan pelaku usaha, dalam mengembangkan pertanian menuju swasembada pangan," harapnya.
(fdl/fdl)