Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah sejak lama disebut-sebut sebagai pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara. Sayang pesona pasar ternama ini meredup akibat kalah saing melawan e-commerce dan sosial-commerce seperti TikTok Shop.
Lantas bagaimana sepak terjang Pasar Tanah Abang yang keok digerus TikTok Shop? Berikut rangkumannya.
Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli
Kalah melawan e-commerce dan media online seperti TikTok, kondisi perdagangan di Pasar Tanah Abang sempat ditinggal pembeli. Bahkan dalam pantauan detikcom di lokasi, Senin (18/9) lalu, kondisi sentra tekstil ini memang tidak begitu ramai. Terlihat tidak banyak pengunjung yang lalu-lalang di area pertokoan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki lobby Blok A Pasar Tanah Abang, terlihat hanya ada sedikit orang yang berjalan memasuki kawasan ini. Kondisi ini membuat lorong-lorong pasar tampak sangat lenggang.
Naik ke lantai dasar, terlihat banyak toko sudah menjajakan dagangannya sedari tadi, namun hanya ada segelintir orang yang berhenti untuk melihat-lihat. Naik ke lantai 1, suasana pasar masih cukup lenggang walau masih ada sejumlah pengunjung yang berkeliling.
Kondisi ini semakin parah saat naik ke lantai 2 dan 3. Semakin naik ke atas, semakin sepi pengunjung yang terlihat. Bahkan tidak hanya pengunjung, bahkan di lantai-lantai ini terlihat semakin banyak toko yang tutup.
Bahkan saat memasuki lantai 4 pusat grosir yang katanya terbesar di Asia Tenggara itu, terlihat semakin banyak toko yang tutup hingga membuat suasana terasa senyap. Hanya terdengar suara-suara dari pedagang atau pegawai toko yang saling berbicara satu dengan yang lain.
Kondisi ini juga dirasakan para pedagang blok B Pasar Tanah Abang. Akibatnya banyak toko-toko yang tidak mampu bertahan dan gulung tikar. Bahkan ada di antara para pedagang di sana yang masih menunggak biaya iuran hingga puluhan juta rupiah.
Kondisi Pasar Tanah Abang yang kian sepi akibat kalah saing melawan pasar online (e-commerce) dan sosial media khususnya TikTok kemudian sampai ke telinga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Untuk melihat kondisi teraktual, Zulhas akhirnya melakukan kunjungan langsung ke Pasar Tanah Abang. Dalam kesempatan ini, pria yang akrab disapa Zulhas itu berkeliling ke pedagang-pedagang Tanah Abang blok A.
Kesempatan itu digunakan Zulhas untuk berdialog dengan pedagang terkait dengan penghasilan, kondisi konsumen ramai atau tidak dan lain sebagainya. Namun para pedagang mengaku penjualan sangat sepi akibat kalah melawan online.
"Sepi (penjualan) cuma satu kodi pak. Sepi, karena ada online-online, sekarang online ramai, Biasanya ramai datang langsung," jawab pedagang pakaian muslim di Blok A.
Pedagang itu juga mengatakan omzet yang turun juga sudah sangat jauh. Tanpa ragu, para pedagang Pasar Tanah Abang juga meminta kepada Zulhas untuk menutup layanan TikTok Shop karena dinilai mematikan penjualan di pasar.
"Pak TikTok di tutup pak," ujar pedagang.
"Sepi karena TikTok, Pak" ujar pedagang lainnya.
TikTok Shop Ditutup
Dinilai banyak merugikan UMKM termasuk para pedagang Tanah Abang, pemerintah melalui Kemendag kemudian mulai menggodok aturan yang melarang sosial media untuk melakukan perdagangan secara langsung (social-commerce) seperti TikTok Shop. Untuk itu pemerintah langsung melakukan revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020.
Larangan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Aturan ini secara resmi diteken Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) pada 26 September 2023 lalu.
Dengan adanya aturan pemerintah soal larangan media sosial melayani aktivitas jual beli layaknya e-commerce (social commerce) tersebut, TikTok Shop resmi ditutup tepat pukul 17.00 WIB pada Kamis (4/10). Dalam pernyataan resminya, TikTok menyebutkan akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia terkait langkah dan rencana ke depan.
"Prioritas utama kami adalah untuk menghormati dan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, kami tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di dalam TikTok Shop Indonesia, efektif per tanggal 4 Oktober, pukul 17.00 WIB. Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia terkait langkah dan rencana kami ke depan," tulis pernyataan resmi TikTok.
Lanjut halaman berikutnya.