Proyek Transmisi Crash Program Ditenderkan Medio Desember

Proyek Transmisi Crash Program Ditenderkan Medio Desember

- detikFinance
Rabu, 22 Nov 2006 14:50 WIB
Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membuka tender pembangunan jaringan transmisi untuk crash program 10 ribu MW pada pertengahan Desember tahun ini.Proyek ini meliputi, jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), gardu induk dan distribusi ke pelanggan. Pembangunan jaringan transmisi ini diperkirakan akan membutuhkan investasihingga Rp 19 triliun. Sebelumnya crash program yang sudah ditenderkan adalah pembangunan PLTU berbahan bakar batubara di 10 lokasi di Jawa sebesar 6.900 MW. Sedangkan PLTU di luar Jawa terdapat 30 lokasi untuk 3.100 MW baru akan dibuka akhir November ini."Investasinya untuk Jawa dan di luar pulau Jawa sebesar Rp 18-19 triliun," kata Direktur Transmisi dan Distribusi PLN Herman Darnel Ibrahim.Hal itu disampikan Herman, disela-sela acara Seminar Nasional PengembanganJaringan Ketenagalistrikan di DKI Jakarta dan Tangerang, di Hotel Gran Melia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (22/11/2006).Menurut Herman, pembangunan proyek transmisi itu akan dilakukan hingga tahun 2010 hingga mencapai Rp 19 triliun. Nilai itu terbagi pada tahun 2007 sebesar Rp 5 triliun, 2008 sebesar Rp 7 triliun, tahun 2009 sebesar Rp 5 triliun dan tahun 2010 sebesar Rp 2 triliun. "Tender transmisi secara bertahap hingga tahun 2010," ujarnya.Herman mengatakan, pembangunan jaringan transmisi listrik sangat penting seiring dengan rencana pembangunan PLTU berbahan-bakar batubara sebesar 10 ribu MW di Pulau Jawa yang sebesar 6.900 MW dan di luar Jawa sebesar 3100 MW. Pasokan listrik baru itu tidak akan berfungsi tanpa adanya penambahan jaringan transmisi listrik baru yang memadai.Selain penambahan jaringan transmisi, PLN juga akan menambahkan jalur distribusi listrik terkait dengan crash program yang saat ini tengah dilaksanakan PLN. Penambahan jalur distribusi ini sebagai langkah PLN untuk ekspansi listrik PLN untuk pelanggan barunya.Direncanakan untuk tender distribusi listrik, kata Herman Darnel, akan diserahkan kepada unit distribusi di wilayah-wilayah PLN.HambatanHerman juga menyoroti soal kendala pembangunan distribusi dan instalasi baru PLN di Jakarta. Salah satunya adalah biaya untuk pemasangan instalasi baru di Jakarta jauh lebih mahal ketimbang di daerah lainnya di pedesaan."Di Jakarta harus menggunakan kabel yang biayanya empat kali lipat dari harga jaringan udara terbuka,"tandasnya.Hambatan lainnya adalah tuntutan warga yang sangat tinggi untuk ganti rugi dan perizinan yang sulit didapatkan oleh PLN. "Mencari lahan untuk pengembangan jaringan juga mahal dan sulit," cetusnya."Sulit membangun jaringan tegangan tinggi, bahkan untuk mengganti kabel saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang lama pun mendapatkan hambatan dari oknum warga," cetusnya. (mar/ir)

Hide Ads