Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pembagian ikan gratis kepada ratusan kartu keluarga (KK) sekitar kantor KKP, Gambir, Jakarta Pusat hingga 20 rumah yatim-piatu. Ikan yang dibagikan itu sebanyak 8,8 ton.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pembagian ikan gratis ini dalam rangka meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia. Langkah ini juga untuk meningkatkan gizi masyarakat demi menurunkan angka stunting pada anak.
"Ini sebagai satu pesan untuk peningkatan gizi masyarakat, gemar makan ikan, meningkatkan konsumsi ikan, karena ikan ini bisa diproduksi dalam negeri sendiri. Jadi paling tidak calon-calon ibu yang hamil dan calon ibu yang akan hamil gizinya meningkat agar bayinya tidak stunting," jelas dia usai penyerahan ikan gratis secara simbolis di KKP, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trenggono mengatakan sampai saat ini jumlah konsumsi ikan di Indonesia telah mencapai 13 juta ton per tahun. Dia meyakini 99% ikan yang dikonsumsi adalah produksi dalam negeri.
"Hanya 1%, kurang lebih itu salmon dan salem yang impor," terang dia.
Kemudian dalam sambutan, Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo mengatakan 8,8 ton itu merupakan ikan yang dibeli pemerintah dari nelayan Pati, Jawa Tengah. Karena nelayan di wilayah tersebut mengalami lonjakan tangkapan atau panen ikan.
"Tindak lanjut kami ketika di Pati ada panen yang berlebih, kami ditugaskan untuk siapa yang bisa informasikan panen ikan yang berlebih. Tim Inspektorat akhirnya mendapatkan satu kesempatan dapat menyerap 8,8 ton," jelas dia.
Dia merincikan, 8,8 ton ikan itu dibagikan kepada 20 rumah yatim piatu, 3.000 pegawai KKP, hingga 215 KK warga sekitar kantor KKP.
(ada/ara)