Inflasi Indonesia Terendah dalam 20 Tahun, Ekonom Sebut Daya Beli Loyo

Inflasi Indonesia Terendah dalam 20 Tahun, Ekonom Sebut Daya Beli Loyo

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 02 Jan 2024 17:06 WIB
Ilustrasi Uang Rupiah
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra

Sebagai informasi, BPS mengungkap secara historis, inflasi 2023 menjadi yang terendah selama 20 tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (2/1/2024).

"Inflasi bulanan 0,14% ini angkanya lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi lebih rendah dengan inflasi Desember 2021 dan 2022. Lalu di periode terdampak pandemi 2020 dan 2021. Inflasi tahun 2023 merupakan inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir," ungkap dia.

Tingkat inflasi tahunan Indonesia 2023 sebesar 2,61%. Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau yaitu sebesar 6,18% dan memberikan andil sebesar 1,6% terhadap inflasi umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada laporan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 lalu, BPS mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% secara tahun ke tahun. Pertumbuhan itu disebut di bawah target 5%.

Adapun salah satu penyebabnya adalah turunnya tingkat konsumsi pemerintah dan rumah tangga. BPS mencatat konsumsi pemerintah kontraksi 3,76% dengan kontribusi 7,16%.

ADVERTISEMENT

Terkontraksinya konsumsi pemerintah karena adanya penurunan belanja pegawai, belanja barang dan belanja bantuan sosial. Ditambah ada pergeseran pencairan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN), dari yang biasanya di kuartal III menjadi kuartal II.

Positifnya adalah konsumsi rumah tangga masih tumbuh 2,63% sehingga menjadi motor utama penggerak ekonomi Indonesia. Namun angka itu disebut masih relatif kecil dari pertumbuhan konsumsi pada sebelumnya.

"Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,63%. Kontribusi ini sebenarnya relatif kecil dibandingkan dengan triwulan lalu karena konsumsi rumah tangga telah mencapai puncaknya biasanya di triwulan II-2023," ucap Amalia pada konferensi pers Senin (6/11/2023) lalu.


(ada/ara)

Hide Ads