Mengulik Penyebab Inflasi Indonesia 2,61% Terendah dalam 20 Tahun

Mengulik Penyebab Inflasi Indonesia 2,61% Terendah dalam 20 Tahun

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 03 Jan 2024 06:00 WIB
Uang Rupiah Baru
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho

Tren Konsumsi Turun

Pada laporan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 lalu, BPS mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% secara tahun ke tahun. Pertumbuhan itu disebut di bawah target 5%.

Adapun salah satu penyebabnya adalah turunnya tingkat konsumsi pemerintah dan rumah tangga. BPS mencatat konsumsi pemerintah kontraksi 3,76% dengan kontribusi 7,16%.

Terkontraksinya konsumsi pemerintah karena adanya penurunan belanja pegawai, belanja barang dan belanja bantuan sosial. Ditambah ada pergeseran pencairan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN), dari yang biasanya di kuartal III menjadi kuartal II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Positifnya adalah konsumsi rumah tangga masih tumbuh 2,63% sehingga menjadi motor utama penggerak ekonomi Indonesia. Namun angka itu disebut masih relatif kecil dari pertumbuhan konsumsi pada sebelumnya.

"Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,63%. Kontribusi ini sebenarnya relatif kecil dibandingkan dengan triwulan lalu karena konsumsi rumah tangga telah mencapai puncaknya biasanya di triwulan II-2023," ucap Amalia pada konferensi pers Senin (6/11/2023) lalu.


(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads