Arab Saudi Resmi Gabung ke Geng China-Rusia

Arab Saudi Resmi Gabung ke Geng China-Rusia

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 03 Jan 2024 14:43 WIB
A Saudi Arabian flag flies on Saudi Arabias consulate in Istanbul on October 4, 2018. - Jamal Khashoggi, a veteran Saudi journalist who has been critical towards the Saudi government has gone missing after visiting the kingdoms consulate in Istanbul on October 2, 2018, the Washington Post reported. (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Foto: AFP/OZAN KOSE
Jakarta -

Arab saudi resmi bergabung dengan blok ekonomi Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan (BRICS). Hal ini diungkapkan langsung lewat TV Pemerintah Arab Saudi pada Selasa (2/1/2024).

Sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (3/1/2024), pada bulan Agustus lalu Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud, sempat menyinggung tentang rencana ini.

Ia menyebut, pihaknya akan mempelajari rincian mengenai kelompok tersebut demi menghasilkan keputusan yang tepat sebelum tanggal 1 Januari 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan kelompok BRICS adalah saluran yang bermanfaat dan penting untuk memperkuat kerja sama ekonomi," tulis Reuters.

Blok BRIC sendiri sebelumnya mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Namun kini anggotanya akan berlipat ganda dengan kehadiran Arab Saudi yang bergabung dengan Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, dan Ethiopia sebagai anggota baru.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, masuknya Arab Saudi ke BRICS terjadi di tengah ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, serta perluasan pengaruh China di salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia tersebut.

Meski terus menjalin hubungan yang kuat dengan AS, Arab Saudi terus mengambil langkah sendiri. Hal ini didorong adanya kekhawatiran bahwa Washington kurang berkomitmen terhadap keamanan Teluk dibandingkan di masa lalu.

Sedangkan China sendiri merupakan pelanggan minyak terbesar Arab Saudi. China telah memimpin seruan agar BRIC berekspansi untuk menjadi penyeimbang terhadap negara-negara Barat.

Perluasan ini dapat memperkuat ambisi kelompok tersebut untuk menjadi pemimpin negara-negara Selatan, meskipun pada bulan November lalu Argentina memberi isyarat bakal menolak undangan untuk bergabung.

Lihat juga Video 'Pangeran MBS Serukan Semua Negara Setop Kirim Senjata ke Israel':

[Gambas:Video 20detik]



(shc/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads