Kapal Global Masih Hindari Laut Merah, Awas Harga Barang Naik!

Kapal Global Masih Hindari Laut Merah, Awas Harga Barang Naik!

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 03 Jan 2024 15:20 WIB
Houthi fighters open the door of the cockpit on the ships deck in the Red Sea in this photo released November 20, 2023. Houthi Military Media/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY
Ilustrasi/Foto: Houthi Military Media/Handout via REUTERS
Jakarta -

Perusahaan perkapalan global dikabarkan masih menghindari rute Laut Merah yang terhubung dengan Terusan Suez. Hal ini imbas kekhawatiran serangan lanjutan Gerilyawan Houthi. Kelompok militer asal Yemen itu menyerang kapal perusahaan asal Denmark, Maersk, pada penghujung tahun lalu.

Serangan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah itu terkait dengan perang Israel-Hamas. Kelompok Houthi di Yaman bersekutu dengan Iran untuk mendukung perjuangan Palestina yang sedang diserang Israel di Jalur Gaza.

Maersk dan perusahaan perkapalan asal Jerman, Hapag-LLoyd pada Selasa (2/1/2024), mengatakan bahwa kapal kontainer milik mereka masih menghindari Laut Merah. Kedua perusahaan mengubah rute perkapalan memutari Afrika via Tanjung Harapan karena khawatir serangan Gerilyawan Houthi akan menyasar kembali kapal kargo mereka. Pasalnya gara-gara serangan tersebut, Maersk sempat menghentikan semua operasi pelayaran mereka yang melewati Laut Merah selama 48 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya pada Minggu (31/12/2023), Gerilyawan Houthi dikabarkan sempat hendak membajak kapal Maersk Hangzhou. Untungnya, Amerika Serikat disebut berhasil menghentikan serangan dan membunuh 10 gerilyawan. Gangguan tersebut mengancam kenaikan biaya pengiriman barang dan dikhawatirkan dapat memicu inflasi global.

"Penyelidikan atas insiden ini sedang berlangsung dan kami akan terus menghentikan semua pergerakan kargo melalui area tersebut sementara kami menilai lebih lanjut situasi yang terus berkembang. Jika hal ini paling masuk akal bagi pelanggan kami, kapal akan dialihkan rutenya dan melanjutkan perjalanan mereka di sekitar Tanjung Harapan," kata Maersk dalam keterangan resminya dilansir dari Reuters, Rabu (3/1/2024).

ADVERTISEMENT

Maersk sendiri tercatat memiliki 30 kapal yang akan melewati Laut Merah, tapi gara-gara serangan, sebanyak 17 di antaranya ditunda melewati kawasan tersebut. Adapun Hapag-Lloyd, mengatakan armada mereka akan terus memutar lewat ujung selatan Afrika setidaknya sampai 9 Januari mendatang.

(eds/eds)

Hide Ads