Produsen Arak Bali Soroti Miras Impor Ilegal Kala Cukai Minuman Beralkohol Naik

Produsen Arak Bali Soroti Miras Impor Ilegal Kala Cukai Minuman Beralkohol Naik

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 04 Jan 2024 19:30 WIB
minuman keras berakohol. Agung Pambudhy/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi minuman beralkohol. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Naiknya cukai minuman beralkohol diprediksi bakal mengerek harga minuman beralkohol (minol) produksi lokal. Di sisi lain masih banyak minuman keras (miras) impor selundupan yang tidak membayar cukai.

Direktur Utama PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) Bona Budhisurya mengatakan, hal ini menyebabkan harga minuman impor tersebut menjadi lebih murah.

"Menurut saya ini hanya akan membuat minol produksi lokal menjadi lebih mahal. Sedangkan minol import, banyak sekali yang tidak bayar cukai (selundupan) sehingga banyak harga minol import murah," katanya kepada detikcom, Kamis (4/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, produsen arak Bali ini berkomitmen terus berinovasi dan membuat minuman lokal berkualitas. Harapannya, produk STRK bisa menyamai atau lebih baik dari produk impor.

"Sesuai plan IPO saja, dan kami akan terus berinovasi untuk memproduksi minuman lokal yang berkualitas, sehingga bisa sama atau lebih baik dari minuman import," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu produsen minuman alkohol asal Bali, PT Hatten Bali Tbk (WINE) juga menanggapi naiknya cukai minuman beralkohol. Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan WINE, Ketut Sumarwan mengatakan, pihaknya menanggapi positif kebijakan itu.

Ia menyebut cukai minuman beralkohol memang stagnan dalam periode waktu yang lama. Namun Ketut menyebut kebijakan itu bakal meningkatkan ongkos produksi, meski tak sebesar persentase kenaikan cukai.

"Kami menanggapi positif karena tarif cukai minuman beralkohol memang stagnan dalam periode waktu yang cukup lama. Kebijakan ini tentunya akan meningkatkan ongkos produksi kami namun tidak sebesar % kenaikan cukai karena cukai hanyalah salah satu komponen HPP," katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/1/2023).

Ketut menambahkan, pihaknya bakal melakukan penyesuaian harga demi menjaga margin profit. Langkah itu bakal dilakukan setelah produk dengan cukai baru mulai dipasarkan.

"Tentu nantinya akan ada penyesuaian harga jual guna tetap menjaga margin profit kami namun saat ini kami sedang menghabiskan stok dengan cukai lama, penyesuaian harga akan kami lakukan setelah produk dengan cukai baru dipasarkan," bebernya.

Kutut yakin penyesuaian harga tidak banyak mempengaruhi prospek pasar dan penjualan produk WINE ke depannya. "Kami yakin demand dan prospek pasar kami tidak akan banyak terpengaruh dengan penyesuaian harga jual akibat kenaikan tarif cukai ini," tuturnya.

(ily/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads