Gara-gara Serangan di Laut Merah, Harga Barang Ini Bisa Naik!

Gara-gara Serangan di Laut Merah, Harga Barang Ini Bisa Naik!

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 05 Jan 2024 08:15 WIB
Ilustrasi Kontainer Ekspor
Ilustrasi - Foto: Unsplash
Jakarta -

Tarif pengiriman angkutan laut melonjak usai serangan kapal Maersk yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi ini membuat operator kapal menunda rencana transit melalui Laut Merah yang merupakan jalur utama menuju Terusan Suez.

Dikutip dari Reuters, Kamis (4/1/2024), Militan Houthi yang berbasis di Yaman telah menyerang kapal kargo di Laut Merah sejak November sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas yang memerangi Israel di Gaza. Hal ini memaksa kapal-kapal mengubah rute di sekitar ujung selatan Afrika sehingga menaikkan biaya karena pelayaran menjadi lebih lama. Meski, biaya ini masih di bawah saat pandemi pada tahun 2021.

Terusan Suez di Mesir menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania dan merupakan akses tercepat untuk mengirimkan bahan bakar, makanan dan barang konsumsi dari Asia dan Timur Tengah ke Eropa. Pengirim menggunakan rute tersebut untuk mengangkut sepertiga dari seluruh kargo kontainer global, termasuk mainan, sepatu tenis, furnitur, dan makanan beku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan tersebut telah menunda pengiriman produk yang ditujukan ke banyak perusahaan karena rute Suez digunakan oleh perusahaan seperti IKEA, Walmart dan Amazon.

Berdasarkan data Freightos yakni platform pemesanan dan pembayaran untuk angkutan internasional, tarif Asia-Eropa Utara meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi di atas US$ 4.000 per kontainer berukuran 40 kaki pada minggu ini, dengan tarif Asia-Mediterania naik menjadi US$ 5.175.

ADVERTISEMENT

Melalui email, Kepala peneliti Freightos Judah Levine menyampaikan, beberapa operator telah mengumumkan tarif di atas US$ 6.000 per kontainer berukuran 40 kaki untuk pengiriman Mediterania mulai pertengahan bulan, dan biaya tambahan sebesar US$ 500 hingga US$ 2.700 per kontainer yang membuat harga keseluruhan menjadi lebih tinggi.

Pada hari Rabu, ratusan kapal kontainer dan kapal lainnya telah dialihkan rutenya ke sekitar Tanjung Harapan di bagian selatan Afrika untuk menghindari serangan tersebut sehingga menambah waktu pelayaran mereka antara 7 hingga 20 hari.

(acd/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads