Soal BUMN Sakit, Wamen BUMN: Kalau Nggak Bisa Diperbaiki Kita Akan Tutup

Soal BUMN Sakit, Wamen BUMN: Kalau Nggak Bisa Diperbaiki Kita Akan Tutup

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 08 Jan 2024 13:25 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membidik pangsa pasar data center domestik sebesar 40%, sekaligus menjadi pemain utama bisnis data center regional Asean, menyusul peresmian pembangunan (groundbreaking) proyek data center Telkom senilai US$ 198 juta di Batam, Rabu (21/12/2022). 

Kini, Telkom menguasai sekitar 30% pangsa pasar data center di dalam negeri.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo /Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) memastikan langkah bersih-bersih perusahaan pelat merah masih terus berjalan. Hal ini dilakukan demi memperbaiki sistem dan menjaga efektivitas kinerja perusahaan.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya akan melihat perkembangan BUMN terkait dalam sembilan bulan. Apabila BUMN tersebut tidak bisa diperbaiki, ia tak akan segan-segan untuk menutupnya.

"Kalau nggak bisa diperbaiki, nggak bisa ditransformasi. Kita akan tambah penutupan lagi, tapi kita akan lihat sampai sembilan bulan ini seperti apa," katanya di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur, Senin (8/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya menargetkan jumlah BUMN yang dikelola akan dipangkas hingga di bawah 40. Meski demikian, Tiko belum dapat memastikan apakah tahun ini akan kembali dilakukan penutupan.

Selain itu, demi mencapai jumlah di bawah 40 BUMN itu, proses pengkajian masih terus dilakukan. Oleh karena itu, Tiko belum dapat memastikan BUMN di sektor apa yang berpotensi untuk ditutup.

ADVERTISEMENT

"Belum tahu (sektor), kan masih dikaji. Yang di PPA (Perusahaan Pengelola Aset) kan masih beberapa tuh," ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan 'bersih-bersih' BUMN melalui sejumlah skema. Tiko sempat menyebut, proses transformasi BUMN ini telah berjalan sejak 2019.

"Bersih-bersih BUMN ini beragam ada holdingisasi, merger, dan penanganan BUMN-BUMN bermasalah," katanya di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya mengelola 45 BUMN. Ia menargetkan, jumlah BUMN yang dikelola di bawah 40 BUMN yang terbagi dalam 12 klaster. Dia menambahkan, khusus BUMN bermasalah akan dikelola di bawah holding Danareksa dan PPA.

"Target akhir nanti kita hanya mengelola di bawah 40 BUMN memang kita clustering dalam 12 klaster," katanya.

"Ini target akhir bentuk transformasi pengelolaan BUMN dalam 12 klaster dan jumlah BUMN menurun 114 menjadi di bawah 40," tambahnya.

Tonton juga Video: Komitmen Erick Thohir Bersih-bersih BUMN di Hari Antikorupsi Sedunia

[Gambas:Video 20detik]




(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads