Harga Beras dan Inflasi Turun Disebut Berkat Bantuan Pangan

Harga Beras dan Inflasi Turun Disebut Berkat Bantuan Pangan

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 09 Jan 2024 10:21 WIB
Harga beras jenis medium dan premium terpantau naik lagi di pasar kawasan Jakarta Selatan. Salah satu penyebabnya adalah musim kemarau yang tak kunjung usai.
Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -

Badan Pangan Nasional menyebut bantuan pangan beras yang digelontorkan pemerintah berhasil menurunkan inflasi dan menekan harga beras. Untuk harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) kini di level Rp 11.116 per kilogram (kg).

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan jumlah stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 31.277 ton. Berdasarkan Panel Harga Pangan, harga rata-rata semua provinsi untuk beras medium per 7 Januari 2024 berada di Rp 13.240 per kg.

"Harga ini dapat dikatakan mulai merata dan tidak melambung semakin tinggi, jika dibandingkan terhadap harga rata-rata semua provinsi beras medium pada 1 Oktober 2023 yang tercatat pada Rp 13.220 per kg. Adapun bantuan pangan beras tahap kedua saat itu mulai digulirkan kembali mulai 11 September 2023," jelas keterangan dalam rilis Badan Pangan Nasional, dikutip Selasa (9/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan ini disampaikan saat melakukan peninjauan penyaluran bantuan pangan beras bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gudang Bulog Umbul Tengah, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Provinsi Banten pada Senin (8/1/2024).

Seiring dengan menurunnya harga beras, bantuan pangan juga ditengarai efektif menahan laju inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi 2023 (year on year/yoy) berada di 2,61%, lebih rendah dari inflasi tahun yang sebelumnya sebesar 5,51%.

ADVERTISEMENT

Arief mengatakan, pemenuhan pangan bagi masyarakat berpendapatan rendah menjadi concern pemerintah, karena berkaitan erat dengan upaya menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli yang turut mempengaruhi inflasi.

"Pagi ini Bapak Presiden Jokowi berkenan untuk mengecek stok Bulog di Serang. Beliau tadi menyampaikan total stok Bulog mencapai 1,3 juta ton. Stok ini dipakai untuk intervensi bantuan pangan dan pendistribusian SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Semuanya untuk stabilisasi pangan sehingga untuk periode Januari sampai Maret 2024 sudah langsung dijalankan bantuan pangan ini. Awal tahun ini, beliau keliling mulai dari Cilacap, Banyumas, Tegal, dan saat ini di Serang untuk memastikan sasaran penerima bantuan pangan dan juga stok Bulog ini ada dan cukup," ungkap Arief.

Sejak bantuan pangan beras tahap pertama digulirkan pada periode Januari hingga Maret 2023, inflasi beras mengalami penurunan dari 2,63% pada Februari 2023. Ini kemudian turun menjadi 0,70% pada Maret 2023. Penurunan terus terjadi menjadi 0,55% pada April 2023 dan 0,02% pada bulan berikutnya.

"Melihat dampak positif penurunan inflasi tersebut, bantuan pangan beras kembali digelontorkan pada September sampai November 2023 yang lalu diperpanjang hingga Desember 2023 sesuai arahan Presiden Jokowi," jelas Arief.

Gelontoran bantuan pangan tersebut juga berhasil menekan laju inflasi di mana tingkat inflasi nasional bulan Desember 2023 sebesar 2,61% (yoy) turun dari inflasi bulan November 2,86%. Inflasi bergejolak juga turun dari 7,59% menjadi 6,73% (yoy). Adapun komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar adalah beras sebesar 0,53%.

Sepanjang tahun 2023, pemerintah telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,1 juta ton dan untuk bantuan pangan beras sebesar 1,4 juta ton.

Dalam agenda penyaluran bantuan pangan beras kemarin, Senin (8/1/2024) Presiden Joko Widodo memastikan penyaluran bantuan pangan beras tepat sasaran kepada masyarakat berpendapatan rendah. Dalam kesempatan itu pemerintah menyerahkan bantuan pangan beras kepada 1.000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di Gudang Bulog Umbul Tengah, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Provinsi Banten.

"Ini (penerima bantuan) baru atau campur? Karena kemarin (tahun 2023), kan dimulai September sampai Desember. Tapi ada pendaftar baru, sehingga di Januari ini bisa masuk untuk mendapatkan (bantuan pangan beras). Jadi ini yang banyak yang baru ya. Sudah terima semuanya? Nanti Bapak Ibu akan dapat di Januari, Februari dan Maret. Dan nanti akan dilanjutkan hingga Juni dengan catatan APBN mencukupi," kata Jokowi.

Selain memastikan penerima bantuan, Kepala Negara juga mengungkapkan bahwa stok beras di Bulog aman. "Sekarang stoknya 1,3 juta ton beras. Jadi untuk stabilitas memang kita harus memiliki stok di gudang-gudang Bulog. Agar kalau panen turun (mundur), Bulog bisa membantu menutup," ujar Jokowi.

Sebagai informasi harga beras saat ini yang masih di level Rp 11.000 sampai 13.000 per kg merupakan harga di atas harga eceran tertinggi. Berdasarkan aturan Badan Pangan Nasional HET beras medium di tetapkan Rp 10.900 per kg.

(ada/fdl)

Hide Ads