.webp)
Pemerintah dalam proses mengembangkan Government Technology (GovTech). Di banyak negara, GovTech disebut memberikan dampak yang positif.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, di Estonia misalnya, penerapan GovTech memberikan dampak positif pada perekonomian. Begitu juga dengan India yang mampu mempercepat pembangunan birokrasi dari puluhan tahun menjadi di bawah 10 tahun.
"GovTech di banyak negara, ini sangat positif kita lihat perbandingan misalnya di Estonia PDB-nya bisa 10 kali lipat. Lalu di India pembangunan birokrasi yang tadinya makan puluhan tahun bisa di bawah 10 tahun," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan, kisah paling sukses dari penerapan GovTech terjadi di China di mana tingkat kemiskinan di negara tersebut terpangkas cukup signifikan.
"Yang paling positif di China ketika kemiskinan itu gara-gara Government Technology dari 5,7% itu bisa tertekan langsung di 0,6% artinya ini posisi bagus," katanya.
Perum Peruri sendiri mendapat tugas khusus untuk menangani GovTech ini. Erick mengatakan, Peruri sendiri sudah melakukan digitalisasi.
"Alhamdulillah sejak 2019 saya masuk kan Peruri image percetakan-percetakannya sudah ditinggalkan, itu banyak yang lupa karena mereka sekarang jadi sudah menjadi digital printing," katanya.
Ia menambahkan, digitalisasi di Kementerian BUMN telah berjalan sejak 2020. Kisah sukses dari digitalisasi ini ialah ketika BUMN mendapat tugas mengintegrasikan Peduli Lindungi saat pandemi COVID-19.
"Dan kita sudah bicara digitalisasi di Kementerian BUMN sudah dari 2020 kita bisa lihat succes story bagaimana BUMN ditugaskan pada COVID mengintegrasi Peduli Lindungi. Itu BUMN loh kadang-kadang lupa," katanya.
Simak juga Video 'dBadami: Akses Layanan Publik di Bandung Hanya Dalam Satu Genggaman':
