Peluang RI Jadi Bagian Rantai Pasok Lobster Global

Peluang RI Jadi Bagian Rantai Pasok Lobster Global

Inkana Putri - detikFinance
Sabtu, 13 Jan 2024 08:47 WIB
KKP
Foto: KKP
Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat kerja sama perikanan dengan Vietnam. Kerja sama ini mendapat respons positif, termasuk akademisi.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pajadjaran Yudi Nurul Ihsan pun menilai kerja sama ini akan membawa prospek cerah pada pengembangan budidaya lobster, serta memperbesar peluang Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok lobster dunia.

"Melalui kerja sama ini akan memberikan peluang masuknya investasi di sektor perikanan melalui pengelolaan lobster yang progressive. Kedua belah pihak akan mendapat manfaat sebagai dua negara yang memiliki peran sentral dalam pengelolaan lobster melalui potensi yang dimiliki masing masing negara dan berpeluang menjadi pemain utama dalam global supply chain lobster," ujar Yudi dalam keterangannya, Sabtu (13/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudi mengungkapkan kerja sama perikanan antara KKP dan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam akan mendorong pengelolaan lobster di Tanah Air melalui pendekatan ekologi, ekonomi, dan sosial secara seimbang dan berkelanjutan.

Masyarakat pembudidaya, lanjut Yudi, pun akan diuntungkan dengan adanya transfer teknologi, khususnya dalam penyediaan pakan lobster. Terlebih selama ini pakan ikan menjadi kendala utama yang dihadapi para pembudidaya lobster di berbagai daerah Indonesia.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Yudi mengatakan kerja sama pengembangan budidaya lobster juga akan mendorong peningkatan etos kerja masyarakat dalam melakukan kegiatan budidaya seperti halnya di Vietnam. Ia mengakui para pembudidaya di Vietnam terbukti lebih maju dan memiliki etos kerja tinggi dalam memproduksi biota laut bercangkang itu.

"Etos kerja pembudidaya menjadi sangat penting karena lobster ini sangat unik. Punya sifat kanibalisme yang sangat tinggi sehingga memerlukan kedisiplinan pembudidaya dalam melakukan pengamatan kegiatan budidaya lobster secara rutin. Dan faktor utama keberhasilan budidaya lobster di Vietnam adalah etos kerja SDM dan kualitas pakan lobster," bebernya.

Dari sisi ekologi, Yudi menjelaskan pengembangan budidaya lobster akan berdampak positif pada populasinya di alam. Pasalnya, kebutuhan lobster untuk dikonsumsi tidak lagi bergantung pada hasil tangkapan melainkan dari hasil budidaya.

"Tidak ada salahnya kita belajar ke Vietnam, seperti halnya dulu di tahun 80an, Vietnam belajar budidaya ikan ke Indonesia," beber Yudi.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menyampaikan penandatanganan dokumen kerja sama perikanan antara Indonesia dengan Vietnam merupakan momen terbesar untuk mendorong kolaborasi dan investasi di bidang ini.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dengan Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Le Minh Hoan juga telah melakukan penguatan kerja sama perikanan, yang ditandai dengan pertukaran dokumen kerja sama antara di Istana Kepresidenan Vietnam di Kota Hanoi, kemarin (12/1/2024). Momentum tersebut disaksikan langsung oleh pimpinan masing-masing negara.

Adapun lingkup kerja sama perikanan antara Indonesia dan Vietnam meliputi pembangunan perikanan tangkap dan budidaya berkelanjutan, investasi, pertukaran informasi data perikanan, transfer teknologi dan pertukaran ahli, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Selanjutnya, area kerja sama juga mengarah pada kegiatan pengolahan, promosi, dan perdagangan produk perikanan, hingga perlawanan terhadap praktik illegal, unreported, unregulated fishing.

(akd/ega)

Hide Ads