Minta Nadiem Tambah Anggaran Kampus, Jokowi: Presiden Berikutnya Tak Berani Potong

Minta Nadiem Tambah Anggaran Kampus, Jokowi: Presiden Berikutnya Tak Berani Potong

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 15 Jan 2024 11:44 WIB
Presiden Jokowi saat membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Senin (15/1/2024). (Dok. Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi saat membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Senin (15/1/2024). (Dok. Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan meminta agar Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menambah anggaran untuk perguruan tinggi. Menurutnya, perguruan tinggi mesti diperkuat fungsi riset dan pengembangannya (research and development/R&D).

Hal ini diungkapkan Jokowi dalam sambutannya di acara Konvensi dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia yang disiarkan virtual, Senin (15/1/2024). Dalam acara itu nampak Nadiem Makarim juga hadir mendampingi Jokowi.

"Perguruan tinggi perannya untuk riset dan development harus diperkuat, artinya pak Nadiem anggarannya diperbesar," beber Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya tak masalah anggaran perguruan tinggi tahun ini. Dia berkelakar anggaran itu tak akan dipotong meskipun presiden sudah berganti bukan dirinya lagi setelah Pemilu 2024.

Malah Jokowi mengatakan presiden berikutnya sudah pasti tidak akan berani memangkas anggaran pendidikan, khususnya untuk perguruan tinggi.

ADVERTISEMENT

"Nggak apa-apa dimulai tahun ini nanti kan sudah ganti presiden, tapi dimulai dulu yang gede. Jadi presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan, entah itu 01, 02, itu entah 03," papar Jokowi.

"Dimulai dulu ndak mungkin kalau sudah pak Nadiem menambahkan banyak, presiden yang akan datang motong, ndak akan berani," katanya melanjutkan.

Jokowi juga buka-bukaan soal anggaran pendidikan yang telah digelontorkan pemerintah. Sejak 2009, atau setelah pemenuhan mandatori anggaran pendidikan 20% dari APBN, pemerintah sudah menggelontorkan anggaran Rp 6.400 triliun.

"Di APBN kita lihat untuk dunia pendidikan, di 2009 sampai 2024 berarti 15 tahun mencapai Rp 6.400 triliun," ujar Jokowi.

Sementara itu dana yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari awalnya cuma Rp 1 triliun kini sudah mencapai Rp 139 triliun. Dana-dana ini digunakan untuk membiayai putra-putri terbaik Indonesia untuk melanjutkan pendidikan, umumnya ke institusi bergengsi di luar negeri.

"Itu dana abadi LPDP pada saat dibuka Rp 1 triliun sekarang sudah mencapai Rp 139 triliun di 2023 kemarin. Jumlah penerima beasiswa juga meningkat tujuh kali lipat dari awalnya LPDP dibuka," sebut Jokowi.

(hal/ara)

Hide Ads