Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang baru dilantik, M. Fanshurullah Asa mengatakan pihaknya bakal mengawasi persaingan usaha di sektor energi dan sumber daya mineral dalam 100 hari pertama menjabat.
Pria yang akrab disapa Ifan ini mengatakan selama lima tahun ini indeks persaingan usaha di sektor energi dan sumber daya mineral sangat rendah. Maka dari itu, sektor ini bakal menjadi prioritas untuk diawasi dalam beberapa waktu ke depan.
"Selama lima tahun kami menghitung indeks persaingan usaha, yang kami lihat ada sektor yang konsisten masih di bawah indeks persaingan usaha rata-rata. Apa yang paling lemah? Itu bidang energi sumber daya mineral, khususnya di bidang tambang, gas, dan listrik, begitu juga di sektor konstruksi," ungkap Ifan usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang akan menjadi salah satu target 100 hari pertama ini untuk kami awasi dengan baik," lanjutnya.
Beberapa contoh kasus yang akan dikejar misalnya soal dugaan monopoli di pasar avtur Indonesia. Ifan bilang Kemenko Kemaritiman dan Investasi sudah bersurat kepada KPPU untuk masalah ini.
"Contoh ya, kami dapat surat dari Menko Maritim dan Investasi tanggal 30 Januari ini KPPU mesti ada sikap terhadap bagaimana monopoli di avtur. Ini kan sedang dibahas, kami sudah panggil para pihak, termasuk Pertamina, badan usaha swasta termasuk badan usaha niaga lainnya. Termasuk asosiasi," kata Ifan.
Kemudian ada juga kasus persaingan usaha tidak sehat pada pemenuhan jaringan gas rumah tangga alias jargas yang ada di rencana RPJMN. Jumlah targetnya sampai 4 juta sambungan namun saat ini baru 800 ribu realisasinya.
"Di mana itu lebih banyak dimonopoli oleh PGN. Ini contoh saja. Kita akan mengkaji, kita ada deputi kajian dan advokasi, ini kenapa tidak tercapai. Padahal lima tahun visi presiden dalam RPJMN, sudah ada skema seharusnya dengan KPBU, kenapa KPBU-nya tidak berjalan? Kita akan lihat ini," beber Ifan.
Simak Video 'Jokowi Lantik 9 Anggota KPPU, Ini Nama-namanya':