Jendela Boeing 737 yang Copot saat Terbang Ternyata Buatan Malaysia!

Jendela Boeing 737 yang Copot saat Terbang Ternyata Buatan Malaysia!

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 18 Jan 2024 17:46 WIB
Passenger oxygen masks hang from the roof next to a missing window and a portion of a side wall of an Alaska Airlines Flight 1282, which had been bound for Ontario, California and suffered depressurization soon after departing, in Portland, Oregon, U.S., January 5, 2024 in this picture obtained from social media. Instagram/@strawberrvy via REUTERS  THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT.
Foto: (Instagram/@strawberrvy via REUTERS)
Jakarta -

Penutup pesawat Boeing 737 MAX 9 yang jendelanya lepas di udara dalam penerbangan Alaska Airlines dari Portland pekan lalu ternyata diproduksi oleh perusahaan asal Malaysia.

Berdasarkan laporan dari Free Malaysia Today, Kamis (18/1/2024), informasi ini didapat usai Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) melakukan penyelidikan bagaimana Boeing melakukan perakitan Pesawatnya.

Ketua NTSB Jennifer Homendy menjelaskan penutup pintu yang bermasalah itu diproduksi oleh Spirit AeroSystems di Malaysia. Setelahnya komponen itu baru dikirim dan dirakit di pabrik pemasok Boeing di Wichita, Kansas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu ia mengaku hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan secara terperinci terkait proses produksi, pengangkutan, pemasangan pintu tersebut, serta pemeriksaan kualitas selama prosesnya.

Menurutnya proses kerusakan pintu bisa terjadi di mana, mulai dari produksi hingga perakitan akhir di badan pesawat. Karenanya ia juga belum bisa memastikan pihak mana yang bertanggung jawab dalam insiden tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saat ini kami tidak memiliki indikasi di mana proses (kerusakan) ini terjadi. Hal ini bisa terjadi dimana saja, dan kami tidak hanya fokus pada sektor manufaktur," kata Homendy.

Di sisi lain, pihak Spirit AeroSystems sendiri menolak untuk berkomentar terkait insiden yang melibatkan Alaska Airlines tersebut. Perusahaan hanya mengatakan telah bekerja sama dengan tim investigasi NTSB.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads