Tolak PHK, Karyawan Surat Kabar Ini Mogok Kerja

Tolak PHK, Karyawan Surat Kabar Ini Mogok Kerja

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 19 Jan 2024 10:55 WIB
Workers picket outside of City Hall Tuesday, Aug. 8, 2023, in Los Angeles. Thousands of Los Angeles city employees, including sanitation workers, engineers and traffic officers, walked off the job for a 24-hour strike alleging unfair labor practices. The union said its members voted to authorize the walkout because the city has failed to bargain in good faith and also engaged in labor practices that restricted employee and union rights. (AP Photo/Ryan Sun)
Ilustrasi/Foto: AP/Ryan Sun
Jakarta -

Pekerja surat kabar asal Amerika Serikat(AS), Los Angeles Times melakukan mogok kerja selama satu hari pada Jumat (19/1) waktu setempat. Aksi ini sebagai bentuk protes mereka dari keputusan perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Aksi tersebut akan menjadi pemogokan kerja pertama dalam 143 tahun sejarah perusahaan surat kabar itu. Serikat pekerja mengatakan manajemen perusahaan telah bernegosiasi dengan mereka dalam pertemuan yang tidak dicatat. Hasilnya, pihak perusahaan tidak dapat memperkirakan jumlah karyawan yang terkena PHK.

"Ini adalah angka yang substansial dalam satu tahun, di mana jurnalisme akan memainkan peran penting dalam masa depan demokrasi," kata salah satu perwakilan serikat pekerja, dikutip dari CNN International, Jumat (19/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, perusahaan Times, yang merupakan kantor redaksi terbesar di wilayah barat AS, mengirim memo kepada karyawannya. Isi memo tersebut mengabarkan mereka akan memberhentikan karyawan karena kesulitan keuangan.

"Mengingat diskusi baru-baru ini mengenai tantangan ekonomi, kami ingin menyampaikan kabar terbaru. Kami akan melakukan PHK," tulis memo tersebut.

ADVERTISEMENT

Seorang juru bicara surat kabar tersebut mengkonfirmasi kepada CNN bahwa perusahaan memang akan melakukan PHK. Dia menyebut ini merupakan keputusan sulit yang harus diambil.

"Kami tidak menganggap enteng keputusan tersebut. Kami terus meninjau proyeksi pendapatan untuk tahun ini dan mencermati pengeluaran serta apa saja yang dapat didukung oleh perusahaan kami," kata juru bicara tersebut.

The Times mengawali tahun baru dengan kondisi yang sulit. Awal bulan ini, Editor Eksekutif Kevin Merida tiba-tiba mengumumkan dia akan meninggalkan surat kabar tersebut.

Perusahaan-perusahaan berita di seluruh industri ini mengalami kesulitan besar dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar penerbit terpaksa mengalami PHK karena untuk mengurangi biaya operasional.

(rrd/rir)

Hide Ads