Perjalanan Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom hingga Mundur buat Dukung Paslon 3

Perjalanan Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom hingga Mundur buat Dukung Paslon 3

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 21 Jan 2024 15:58 WIB
FILE FOTO: Abdee Slank atau Abdee Negara, salah satu personil Slank yang didapuk menjadi komisaris independen Telkom
Abdee Slank. (Foto: Rachman Haryanto)
Jakarta -

Abdee Negara Nurdin atau Abdee Slank mundur dari Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Ia mundur karena menyatakan dukungan kepada calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD.

Patut diketahui, perjalanan Abdee Slank menjadi komisaris sendiri diwarnai dengan kontroversi.

Seperti dirangkum detikcom, Minggu (21/1/2024), Abdee Slank ditunjuk sebagai komisaris pada 28 Mei 2021. Ia ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama setelah penunjukan Abdee, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pengangkatan Abdee sebagai komisaris karena Menteri BUMN Erick Thohir ingin konten Telkom lebih kuat.

"Sementara Abdi Slank atau Abdi Negara, Pak Erick ini dorong Telkom banyak masuk ke konten. Kita tahu Telkom itu masih belum kuat kontennya dan ini perlu diperkuat ke depannya. Nantinya Abdi ini akan bantu supaya Telkom ini kuat di konten yang dijual ke publik," kata Arya Sinulingga kepada detikcom, Jumat (28/5/2021) lalu.

ADVERTISEMENT

Menurut Arya, Abdee Slank akan membantu Telkom lebih kuat di konten yang bisa menjual ke publik. "Apalagi Abdee ini kan seniman, dan kuat untuk konten seperti itu," jelas Arya.

Keputusan Erick Thohir menunjuk Abdee sebagai komisaris pun dikritik Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Dia mengatakan, tidak ada kriteria yang jelas dalam penempatan direksi dan komisaris di BUMN. Termasuk, penempatan Abdee Slank sebagai komisaris Telkom.

Saat itu, ia bercerita, saat diangkat menjadi sekretaris pada tahun 2005. Ia mengatakan, saat itu ia menyeleksi hampir 1.000 CV yang disampaikan relawan hingga partai politik. Dari 1.000 itu, kata dia, hanya sekitar 100 yang masuk kriteria dan sisanya masuk tong sampah.

Kemudian, dalam menentukan direksi atau komisaris yang akan ditempatkan, pihaknya memetakan kendala yang dihadapi BUMN. Baru, dicari orang yang cocok untuk menghadapi kendala tersebut melalui pembahasan. Ia pun menyindir Abdee Slank dalam menyelesaikan masalah di Telkom.

"Saat menghadapi Telkom, Telkom sekarang umpamanya, kita harus melihat apakah tantangan Telkom sekarang, tantangan Telkom sekarang kita tahu persis bahwa sekarang banyak jalur-jalur gratis, yang bisa mematikan Telkom. Apakah pantas seorang ahli gitaris apakah main gitar menyelesaikan itu? Menyelesaikan masalah itu? Dibutuhkan ahli betul-betul ahli IT yang bisa bahwa Telkom bisa selamat," katanya seperti dikutip akun Youtube MSD, Minggu (30/5/2021).

Menteri BUMN Erick Thohir pun akhirnya buka suara mengenai penunjukan Abdee Slank sebagai komisaris. Menurut Erick, hal itu sebagai bentuk keberpihakan pada konten lokal.

"Kemarin, yang selalu challenge ke saya, kenapa juga ada perwakilan dari masyarakat dari musisi, saya tidak mau ngomong individu, musisi, apa salahanya sekarang Telkom Telkomsel berpihak pada konten lokal?" katanya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Menurutnya, persaingan ke depan akan semakin ketat. Ia pun mengajak semua pihak untuk membangun konten lokal. Itu juga menjadi alasannya untuk mengubah arah PFN menjadi lembaga pembiayaan film bukan sebagai produsen film.

"Kita jangan bohongi diri, dengan ada Netflix, Disney+ apakah kita harus anti, nggak. Tapi ayo dong bangun konten lokal yang namanya Telkom Telkomsel harus jadi agregator konten lokal. Kenapa kita juga bangun ekosistem PFN menjadi lembaga pembiayaan film bukan lembaga buat film, kenapa, kalau PFN jadi lembaga pembuatan film sama saja membunuh," paparnya.

Menurutnya, pengangkatan Abdee Slank itu pasti ada kontroversinya. Meski demikian, dia juga menuturkan, hal ini juga menunjukkan jika musisi naik kelas.

"Nah ini yang saya harapkan tadi, konteks-konteks pengangkatan itu pasti ada kotroversinya tapi percayakan pasti kami juga berbuat yang terbaik. Jangan hanya dilihat tadi negatif dan proaktif, tapi dilihat juga masak musisi Indonesia nggak boleh naik kelas," katanya.

"Masak nanti kalau suatu hari saya angkat misalnya bintang film yang senior, jangan disangka yang muda, yang senior yang sudah pengalaman kenapa dia juga tidak bisa menjadi bagian dari ekosistem industri film, dia tahu bagaimana dia pengalamannya jadi kita harus beri kesempatan," tambahnya.

Untuk diketahui, Abdee menyampaikan surat pengunduran diri sebagai komisaris pada Jumat (19/1). Hal itu dikonfirmasi SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom, Ahmad Reza.

"Iya benar. Surat sudah kami terima per Jumat lalu," katanya kepada detikcom lewat pesan singkat, Minggu (20/1/2023).

(acd/das)

Hide Ads