Nama Tom Lembong disinggung calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka di debat Cawapres semalam. Anak presiden Joko Widodo (Jokowi) itu bahkan menuding cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dapat contekan dari Tom Lembong.
Di pemerintahan Jokowi periode 2014-2019, Tom Lembong pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang kerap mendampingi Jokowi di acara internasional. Kini Tom Lembong menjabat Co-Captain Tim Pemenangan Nasional AMIN (Anies-Cak Imin).
Setelah namanya disebut-sebut Gibran, Tom Lembong lewat akun pribadinya mencuitkan soal 'kenangan indah' sambil membagikan video yang menunjukkan momen saat dirinya diminta Jokowi menjawab pertanyaan dalam forum internasional. Momen itu terjadi dalam forum Brookings Institution Amerika pada 2015, saat dirinya menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ah, the good ol' memories," cuit Tom Lembong dalam akun X atau Twitter pribadinya, dikutip Senin (22/1/2024).
Dalam momen itu Jokowi ditanyakan menyangkut Public Private Partnership (PPP). Jokowi pun meminta Tom Lembong untuk menjawab.
"I want to test my minister, please answer the question, pak Tom. But, don't speak longer than my speech," kata Jokowi saat itu.
Tom Lembong pun menjawab pertanyaan tersebut mewakili Jokowi. Katanya, Indonesia sangat mendorong keterlibatan swasta lewat PPP untuk pembangunan.
"Kita sangat percaya pada kemitraan publik-swasta. Ini baru satu tahun. Ini adalah tahun yang sangat sibuk dan penuh peristiwa," ucap Tom Lembong saat itu.
Tom Lembong mengaku sangat terkejut dengan kemajuan yang dicapai dalam program infrastruktur di Indonesia. Salah satu program yang diusung melalui skema PPP adalah proyek pembangkit listrik PLTU Batang di Jawa Tengah.
"Pembangkit listrik ini dirancang untuk menjadi pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di Asia Tenggara," jelas Tom Lembong.
"Presiden Jokowi itu spesial lho, hal-hal yang menurut orang tidak mungkin, ketika dia langsung masuk ke lapangan, lihatlah itu bisa dilakukan,' tambahnya.
Momen Gibran Singgung Tom Lembong
Nama Tom Lembong disebut Gibran awalnya dari Cak Imin yang merasa tidak puas dengan pertanyaan Gibran terkait kawasan bioregional. Cak Imin menyebut pembangunan di Indonesia tidak bisa disamaratakan.
"Pertanyaan saya tidak terjawab sama sekali. Karena di UU kita juga dinyatakan potensi bioregional kita itu adalah bahwa wilayah nasional kita bukan terbagi bukan saja karena politik dan administrasi, tetapi ekosistem lingkungannya ada sekaligus juga komunitas masyarakat yang tumbuh juga menjadi pertimbangan. Papua misalnya, jangan pernah salah dalam membangun Papua. Papua harus berbasis pemerataan dan keadilan yang sempurna. Maluku misalnya, dengan kekuatan maritimnya. Maluku menjadi bioregional untuk pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan," ujar Cak Imin dalam debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Minggu (21/1).
Gibran kemudian membalas. Dia menegaskan pembangunan ke depan tak lagi Jawa sentris.
"Harus Indonesia sentris, pembangunan IKN sebagai simbol transformasi pembangunan Indonesia, Papua dan lain-lain. Itu kan tadi sudah saya jawab. Intinya sekali lagi pembangunan tak boleh Jawa sentris, harus lebih memerhatikan masyarakat terutama yang di luar Jawa, biar bisa merasakan akses konektifitas yang lebih baik," kata Gibran.
Gibran juga mengatakan inflasi harus diturunkan, kemudian meningkatkan peluang kerja, serta menumbuhkan titik pertumbuhan ekonomi baru.
Pada momen inilah Gibran menilai Cak Imin tidak memahami pertanyaannya sendiri. Gibran lantas menuding Cak Imin mendapat bocoran dari Tom Lembong.
"Itu kan tadi sudah saya jawab Gus. Mungkin Gus Muhaimin juga tak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya, mungkin itu kan dapat contekan dari Pak Tom Lembong," ucapnya.
Selain momen itu, nama Tom juga disebut Gibran ketika bertanya ke Cak Imin tentang lithium ferro-phosphate (LFP).
"Gus Muhaimin, Paslon nomor 1 dan tim suksesnya ini sering menggaungkan LFP, lithium ferro-phosphate, saya nggak tahu ini pasangan nomor 1 ini anti nikel atau gimana, mohon dijelaskan,"saat segmen tanya jawab antar cawapres.
Moderator kemudian bertanya apakah Gibran akan menggunakan sisa waktu untuk melanjutkan pertanyaan. Gibran mengaku akan melanjutkan jika pertanyaannya dirasa kurang jelas.
"Masih ada waktu Pak Gibran, apakah akan digunakan?" tanya moderator.
"Akan saya gunakan apabila pertanyaannya kurang jelas. Bagaimana, Gus? Saya jelaskan juga tidak apa-apa," ucapnya.
Moderator kemudian mengingatkan agar singkatan dan terminologi dijelaskan. Gibran mengatakan dirinya sudah menjelaskan kepanjangan dari LFP yang menurutnya sering dibahas Tom Lembong.
"Singkatan dan terminologi mohon dijelaskan," ucap moderator.
"LFP, lithium ferro-phosphate, tadi sudah saya bilang kan," ucap Gibran.
"Apa?" kata Cak Imin.
"Lithium ferro-phosphate, itu sering digaungkan Pak Tom Lembong itu," ucap Gibran.
"Lithium?" ujar Cak Imin.
"Lithium ferro-phosphate," ujar Gibran.
Gibran mengaku heran Cak Imin tidak paham dengan LFP dalam mobil listrik. Padahal, menurut Gibran, timses pasangan calon nomor 1 kerap berbicara tentang LFP.
"Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu timsesnya tapi cawapresnya nggak paham, LFP itu apa kan aneh, sering bicara LFP LFP lithium ferro-phosphate, Tesla nggak pakai nikel ini kan kebohongan publik mohon maaf, Tesla itu pakai nikel, Pak," kata Gibran.
Gibran mengatakan jangan ada pihak yang menyebarkan kebohongan publik. Menurut dia, nikel justru menjadi alat dan kekuatan Indonesia.
"Dan kita sekarang kita itu Indonesia itu adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar sedunia, ini kekuatan kita, ini bargaining kita, jangan malah membahas LFP itu sama saja mempromosikan produk China, Pak," ujar Gibran.
Gibran kembali menyinggung nama Tom Lembong. Dia menyebut aneh jika timses tidak sering diskusi bersama cawapres soal LFP yang sering dibicarakan di berbagai forum.
"Saya nggak tahu ya, Pak Tom Lembong, dan timsesnya sering nggak diskusi dengan cawapresnya, masa cawapresnya nggak paham, aneh loh," ujar Gibran.
Melihat Lagi Sejumlah Momen Menarik Saat Debat Kedua Cawapres: