Badai PHK Hantam Industri Game, 530 Karyawan Riot Games Jadi Korban

Badai PHK Hantam Industri Game, 530 Karyawan Riot Games Jadi Korban

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 23 Jan 2024 12:37 WIB
Riot Games Bayar Rp 1,4 Triliun Terkait Gugatan Diskriminasi Gender
Foto: (Riot Games)
Jakarta -

Anak usaha Tencent Holdings, Riot Games melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 530 karyawan. Jumlah ini setara 11% total karyawan perusahaan secara global.

Riot yang berpusat di Los Angeles merupakan pemilik video games terkenal seperti League of Legends dan Valorant. Karyawan yang terdampak PHK adalah mereka yang berada di luar tim pengembangan perusahaan.

Dikutip dari Reuters, Selasa (23/1/2024), penerbit game digital sedang tertatih untuk terus tumbuh. Konsumen memilih untuk menunda pembelian game-game mahal di tengah tingginya inflasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, kami adalah perusahaan yang tidak memiliki fokus yang cukup tajam, dan sederhananya, kami mempunyai terlalu banyak hal yang sedang berjalan. Beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak membuahkan hasil seperti yang kami harapkan," kata CEO Riot Games, Dylan Jadeja.

Perubahan tersebut memungkinkan Riot untuk fokus pada portofolionya game-nya seperti League of Legends, Valorant, Teamfight Tactics, dan Wild Rift. Riot akan menghentikan pengembangan game baru di bawah Riot Forge, dan menghapus beberapa staf dan fitur di game Legends of Runeterra.

ADVERTISEMENT

Tencent, yang mengakuisisi saham mayoritas di Riot Games pada tahun 2011, juga memegang saham di sesama pengembang video game asal AS, Epic Games. Sebelumnya awal tahun lalu, Electronic Arts Inc juga dilaporkan memangkas 6% stafnya.

Simak Video 'CEO Google Buka Suara soal Badai PHK di Perusahaannya':

[Gambas:Video 20detik]



(ily/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads