Minta Petani Ngegas Tanam Padi, Jokowi: 280 Juta Orang Harus Makan

Minta Petani Ngegas Tanam Padi, Jokowi: 280 Juta Orang Harus Makan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 23 Jan 2024 16:59 WIB
Jokowi saat menyerahkan bantuan ke petani gagal panen di Grobogan, Jawa Tengah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para petani segera menanam padi untuk mengejar produksi beras. Hal ini diungkapkan olehnya di depan para petani yang menerima bantuan ganti rugi gagal panen di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Pasalnya saat ini krisis pangan telah terjadi di berbagai negara. Dia tidak ingin Indonesia juga merasakan hal yang sama.

"Moga-moga dalam waktu yang sangat dekat realisasi uangnya bisa segera diterima petani dan langsung bisa dipakai untuk tandur, tanam, tandur, tanam, tandur, tanam, dan segera panen," ungkap Jokowi saat memberikan bantuan disiarkan virtual, Selasa (23/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, saat ini di Indonesia memiliki penduduk yang sangat banyak mencapai 280 juta orang. Semua orang menurutnya perlu makan. Maka dari itu peran petani menurutnya sangat penting untuk negara ini.

"Coba, kalau penduduk sebuah negara hanya 10 juta, 25 juta, gampang. Kita ini 280 juta. Harus makan semuanya. Iya mboten? Oleh sebab itu peran bapak ibu para petani itu sangat penting sekali bagi negara ini," beber Jokowi.

ADVERTISEMENT

Soal krisis pangan yang banyak terjadi di berbagai negara, Jokowi mengatakan hampir semua terjadi karena adanya perubahan iklim. Menurutnya, dampak perubahan iklim sudah bisa dirasakan di depan mata.

Banyak negara pun mengalami hal yang sama seperti Indonesia, hasil taninya harus gagal panen karena perubahan cuaca ekstrem. "Negara lain itu produktivitas padinya juga menurun, karena bencana-bencana ini, kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus, sehingga menyebabkan banyak gagal panen," sebut Jokowi.

22 Negara Setop Ekspor

Hal ini juga membuat pasokan beras untuk diekspor berbagai negara menjadi makin sedikit. Otomatis bila di Indonesia kekurangan beras akan sulit untuk mengisi kekurangannya dengan beras impor.

Menurutnya, banyak negara menahan stok berasnya untuk kebutuhan dalam negeri. Setidaknya ada 22 negara yang setop melakukan ekspor beras.

"Sekarang karena peristiwa tadi kekeringan, peristiwa banjir ke sawah, mereka semuanya ngerem semuanya. Kita mau beli saja. 'Ndak, kita ndak punya stok, kita punya stok tapi kita pakai untuk rakyat kita sendiri.' Kata mereka begitu," papar Jokowi.

"22 negara sekarang ini menghentikan ekspor, menghentikan menjual berasnya kepada negara lain," pungkasnya.

(hal/ara)

Hide Ads