Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menanggapi pernyataan Cawapres Nomor Urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut program hilirisasi ugal-ugalan. Bahlil menyebut justru Cak Imin lah yang ugal-ugalan dan meminta untuk tidak berhalusinasi.
"Itu yang bilang ugal-ugalan itu yang bersangkutan kali yang ugal-ugalan. Jadi jangan halusinasi lah," katanya saat ditemui di gedung Kementerian Investasi/BKPM Jakarta, Rabu (24/1/2024),
Bahlil menyebut naik turunnya harga nikel adalah bagian dari mekanisme pasar. Yang terpenting Indonesia tetap untung dari nilai tambah yang diberikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau harga nikel naik, mau turun, itu bagian dari pada sistem mekanisme pasar. Yang penting adalah negara kita untung, nilai tambah kita untung," sebutnya.
Ia lantas meminta untuk jangan menjadi antek-antek asing. Sebab menurutnya program hilirisasi Indonesia tidak disukai oleh pihak-pihak asing.
"Jadi jangan jadi antek-antek asing lah. Itu cara-cara yang menghambat hilirisasi kita itu menurut saya nggak pas.
Sebelumnya dalam acara CNBC Indonesia Your Money Your Vote, pria bernama lengkap Thomas Trikasih Lembong itu menjelaskan, pihaknya sendiri tak anti dengan hilirisasi. Bahkan, kata dia, hilirisasi masuk dalam program visi-misi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Kita sama sekali tidak anti hilirisasi, jadi hilirisasi itu ada dalam visi misi Anies-Muhaimin juga. Yang kita anti adalah hilirisasi yang disebut Pak Muhaimin, ugal ugalan. Berujung pada konyol," jelasnya.
Menurutnya, jika hilirisasi dilakukan secara berlebihan atau ugal-ugalan, maka bisa merugikan Indonesia, karena bisa membuat harga nikel jadi anjlok. Hilirisasi bisa jadi senjata makan tuan.
Simak Video 'Gibran Bicara Pentingnya Hilirisasi, Sebut Ada yang Tertawa-Menyepelekan':