PHK Massal Citigroup Masih Berlanjut, Karyawan Terdampak Cuma Bisa Kerja Sampai April

PHK Massal Citigroup Masih Berlanjut, Karyawan Terdampak Cuma Bisa Kerja Sampai April

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 25 Jan 2024 16:48 WIB
Penyedia layanan keuangan terbesar di AS, Citigroup akan melakukan pemutusan hak kerja (PHK) November mendatang. PHK ini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa dekade belakangan.
Foto: REUTERS/Vivek Prakash
Jakarta -

Bank ternama asal Amerika Serikat, Citigroup sedang melakukan pemangkasan terhadap 2.000 karyawannya. Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh CFO Citigroup Mark Mason akhir pekan lalu.

Melansir dari Reuters, Kamis (25/1/2024), PHK massal ini dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tahun. Meski begitu, untuk periode pertama pemangkasan para karyawan terdampak dikabarkan hanya bisa bekerja sampai April 2024 nanti.

Salah seorang karyawan terdampak di New York mengatakan dirinya telah diberikan rincian lebih lanjut tentang proses PHK yang sedang berlangsung. Dalam rincian itu dijelaskan perusahaan berkewajiban untuk memberitahukan karyawan yang ter-PHK 90 hari lebih awal sebelum dikeluarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, periode pemberitahuan yang dimaksud akan dimulai pada awal Februari mendatang. Artinya ia hanya bisa bekerja di perusahaan sampai April 2024 mendatang.

"Tanggal 1 Februari akan menandai dimulainya periode pemberitahuan 90 hari yang diwajibkan di negara bagian New York," kata karyawan ter-PHK yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, dalam kurun waktu 90 hari itu para karyawan terdampak mungkin tidak bisa bekerja penuh waktu atau malah dirumahkan. Sebab dalam periode itu perbankan secara bertahap akan menghapus akses karyawan terhadap sistem perbankan.

Beruntung jika karyawan yang bersangkutan sudah tidak kerja lagi karena aksesnya dihapus, mereka akan tetap mendapatkan gaji dan insentif lain dengan normal sesuai perjanjian kerja sampai April nanti. Di sisi lain Reuters sudah mencoba untuk mengkonfirmasi perihal ini namun pihak Citigroup menolak memberikan komentar.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya CFO Citigroup Mark Mason telah mengumumkan pihaknya akan memangkas 2.000 karyawan secara bertahap dalam kurun waktu dua tahun mendatang.

Mason mengatakan pengurangan dilakukan karena perusahaan mengalami kerugian. Disebutkan kerugian bersih pada kuartal IV-2023 sebesar US$ 1,8 miliar atau Rp 27,9 triliun (kurs Rp 15.515).

Tidak hanya itu, Citigroup juga melaporkan kerugian pendapatan yang sangat besar sebesar US$ 1,16 per saham pada kuartal IV, jauh di bawah perkiraan kerugian 11 sen per saham.

Karena hal-hal inilah perusahaan menyebut hal tersebut menjadi kuartal terburuk yang pernah dialami perusahaan dalam 15 tahun.

(kil/kil)

Hide Ads