Teknologi 5G Mulai Nggak Laku, Ericsson Ngaku Bakal Pangkas Karyawan

Teknologi 5G Mulai Nggak Laku, Ericsson Ngaku Bakal Pangkas Karyawan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 25 Jan 2024 18:00 WIB
Ilustrasi keuangan keluarga karena Corona
Ilustrasi PHK - Foto: Getty Images/iStockphoto/CentralITAlliance
Jakarta -

Raksasa teknologi asal Swedia, Ericsson, mengaku pihaknya bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya pada 2024 ini. Pemangkasan pegawai ini dapat terjadi lantaran penjualan peralatan 5G yang mulai melambat.

Melansir dari Reuters, Kamis (25/1/2024), pemasok perangkat telekomunikasi itu telah memperkirakan akan mengalami penurunan laba akibat melemahnya permintaan perangkat 5G di sejumlah negara. Padahal perangkat tersebut merupakan sumber pendapatan utama perusahaan saat ini.

"Kami memperkirakan ketidakpastian pasar saat ini akan berlanjut hingga tahun 2024 dengan penurunan lebih lanjut pada pasar RAN (Radio Access Network) di luar China," kata CEO Ericsson, Borje Ekholm, dalam sebuah pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya Chief Financial Officer Carl Mellander mengaku Ericsson bisa saja melakukan PHK sebagai upaya efisiensi biaya perusahaan. Namun hingga saat ini perusahaan masih belum mengidentifikasi jumlah karyawan terdampak atau berapa biaya yang harus diefisiensi.

Perlu diketahui laba operasional Ericsson mengalami penurunan dari 8,08 miliar krona atau Rp 12,3 triliun (kurs Rp 1.523/krona) pada 2022 menjadi 7,37 krona atau Rp 11,22 triliun pada 2023.

ADVERTISEMENT

Selain itu, walaupun penjualan bersih perusahaan berhasil melebihi prediksi, namun hasilnya masih mengalami penurunan sekitar 16%. Lebih lanjut, pendapatan Ericsson juga mengalami penurunan 3% menjadi 264,4 miliar krona.

Masih belum cukup, saham Ericsson juga mengalami penurunan hingga 0,3% setelah sebelumnya sempat jatuh sebanyak 4,2%. Kondisi ini diperkirakan akan sangat mempengaruhi keuangan perusahaan, sehingga kemungkinan PHK akan sangat besar.

(kil/kil)

Hide Ads