Kunjungan Presiden Tanzania ke RI Jadi Momentum Perkuat Preferential Trade Agreement

Kolom

Kunjungan Presiden Tanzania ke RI Jadi Momentum Perkuat Preferential Trade Agreement

Ariawan Gunadi - detikFinance
Senin, 29 Jan 2024 07:00 WIB
Ariawan Gunadi
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Pada tanggal 25 Januari 2024, Presiden Republik Tanzania, Samia Suluhu Hassan, melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Indonesia (RI) untuk bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Peristiwa tersebut menandai kunjungan internasional perdana bagi Hassan pada tahun 2024 dan sebagai balasan terhadap kunjungan bilateral yang sebelumnya dilakukan Jokowi pada bulan Agustus 2023 lalu.

Momentum Memperingati 60 Tahun Hubungan Diplomatik

Kunjungan ini merupakan momentum bersejarah yang sangat penting dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik yang erat antara dua negara. Selama enam dekade ini, hubungan diplomatik ini tidak hanya mencerminkan ikatan kedua negara saat ini, tetapi juga menggambarkan sejarah panjang persahabatan yang sudah terjalin sejak masa pra-kolonial dan terus berkembang pasca-kemerdekaan Tanzania.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan ini mencerminkan tekad kedua negara untuk menghadapi tantangan bersama dan mendorong pertumbuhan yang saling menguntungkan guna menciptakan kemitraan yang semakin kuat dan kokoh di masa depan antara Tanzania dan Indonesia.

Membahas Sejumlah Isu Global dan Kerja Sama Kedua Negara

Pada pertemuan bilateral yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan, kedua pemimpin negara merencanakan kolaborasi yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari perdagangan hingga kesehatan serta upaya konkret yang dapat diambil oleh kedua negara.

ADVERTISEMENT

Hal pertama yang dibahas adalah sektor perdagangan. Kedua negara perlu untuk segera menyusun preferential trade agreement di tahun ini untuk meningkatkan potensi perdagangan internasional. Dengan adanya preferential trade agreement, diharapkan dapat membuka peluang yang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi keduanya dan memainkan peran strategis yang memungkinkan produk-produk buatan dalam negeri dari masing-masing negara untuk diperdagangkan tanpa hambatan dan bebas bea masuk.

Ini akan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih efisien, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan secara keseluruhan memperkuat hubungan bilateral di bidang perdagangan antara kedua negara.

Kedua, terkait investasi, Jokowi mendorong peningkatan kerja sama dalam sektor minyak dan gas melalui pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina di Mnazy Bay dan pemberian pelatihan kepada pegawai Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC).

Ke depannya, Indonesia dan Tanzania juga perlu untuk merealisasikan kerjasama di sektor hulu dan hilir migas, termasuk peluang investasi hilir pada stasiun CNG dan pasokan Mini LNG dengan Medco Energi serta rencana investasi Sinka Sinye Agrotama (SSA) di bidang pupuk. Selain itu, guna melindungi investasi yang dilakukan kedua negara, maka saya berpandangan bahwa kedua negara perlu untuk segera membuat bilateral investment treaty (BIT).

Ketiga, terkait kerja sama pembangunan, Indonesia akan memberikan dukungan kepada Tanzania melalui serangkaian inisiatif. Salah satunya adalah komitmen untuk merestorasi dan meningkatkan kinerja Farmer's Agriculture and Rural Training Center (FARTC) di Morogoro dan menyelenggarakan pelatihan sumber daya manusia di sektor minyak dan gas serta pertanian, sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan keahlian para tenaga kerja di kedua sektor tersebut.

Lanjut ke halaman berikutnya

Selain itu, Indonesia akan berperan aktif dalam menerapkan National Single System, suatu system yang bertujuan untuk memperkuat integrasi dan efisiensi dalam manajemen sumber daya nasional serta merampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika.

Keempat, terkait kesehatan, Jokowi menyebut perusahaan farmasi Indonesia berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan medis di Tanzania. Jokowi menekankan pentingnya menjalankan penjajakan intensif antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia dan Otoritas Obat dan Medis Tanzania.

Tujuan dari penjajakan ini adalah untuk mempercepat proses registrasi produk farmasi. Presiden menggarisbawahi bahwa kerja sama yang erat antara kedua badan pengawas ini akan memberikan dampak positif seperti memastikan ketersediaan produk medis yang aman dan berkualitas serta memastikan akses yang lebih baik terhadap perawatan medis di Tanzania.

Mitra Utama Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum II

Selain membahas sejumlah kerja sama dengan Tanzania, Jokowi juga membahas sejumlah isu global yang tengah berkembang dan mengundang Hassan untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum II 2024.

Diharapkan bahwa Tanzania bersedia untuk menjadi mitra utama bagi Indonesia dalam melaksanakan acara bersejarah tersebut pada tahun ini. Keputusan untuk mengajak Tanzania berperan sebagai mitra utama menunjukkan keseriusan Indonesia dalam membangun kemitraan yang kuat dengan negara-negara di wilayah Afrika serta menciptakan panggung yang lebih luas untuk berdialog dan berkolaborasi dalam konteks global.


Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H.
Pakar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional


Hide Ads