Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggandeng para pelaku usaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk menjadi konglomerat baru di sektor agro (pertanian).
"Beberapa konglomerat di Indonesia itu bisnisnya bergerak di sektor agro, dan saat ini harus ada regenerasi konglomerat baru di sektor agro," kata Amran dalam keterangannya, Rabu (31/1/2024).
Amran mengatakan, dirinya mendukung agar terlahirnya konglomerat muda baru di sektor agro, melalui dukungan penuh untuk penyediaan lahan, maupun dukungan modal awal buat pengembangan pertanian.
Ditegaskannya, pengusaha muda harus tekun, konsisten, persisten. Ia mengaku ingin membangun ekosistem baru di sektor agro agar anak-anak muda mempunyai ruang untuk untung dan berkembang di sektor itu sehingga sektor agro menjadi idola anak muda.
"Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan," ungkapnya.
Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan tenaga muda terutama dalam membangun pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan. Ia mendorong, anak muda menjadi pelaku usaha sekaligus pelaku utama terhadap kokohnya ekonomi bangsa.
Amran memaparkan dan mengajak HIPMI dapat mengeksekusi roadmap Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Keterlibatan itu berupa ikut serta dalam program cetak 1 juta lahan sawah padi yang sementara digalakannya.
Menurutnya, bisnis agro di Indonesia sangat menjanjikan karena wilayah dan bentang alam Indonesia berada di garis bujur khatulistiwa. Kondisi ini menjadikan wilayahnya subur, curah hujan dan iklim juga mendukung produktivitas pertanian.
Kalau target lumbung pangan dunia bisa tercapai, dia berhitung Indonesia akan menjadi produsen pangan untuk 40 sampai 100 negara. "Kalau kita bisa menjadi negara lumbung pangan dunia, maka bargaining position di pentas dunia juga menjadi kuat karena negara-negara lain butuh makanan, impornya dari kita," katanya.
(fdl/fdl)