RI Bisa Raup Rp 236 T dari Kunjungan 14,3 Juta Wisman Tahun Ini

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 31 Jan 2024 15:03 WIB
Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom
Jakarta -

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) optimis target 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bisa tercapai pada 2024. Dengan target tersebut, Indonesia bisa mendapatkan devisa sebanyak US$ 15 Miliar atau Rp 236,9 triliun (kurs Rp 15.797).

"Bisa, saya yakin bisa (mencapai target tersebut). Kalau di target Kemenparekraf US$ 15 miliar, ya, menurut saya masuk akal karena rata-rata per-orang (wisman), kan, dihitung US$ 1.200 spending per-kali kunjungan," kata Ketua GIPI, Hariyadi Sukamdani, di The Langham Jakarta, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2024).

Namun, Hariyadi melihat optimisme itu harus dibuktikan dengan sejumlah hal. Salah satunya, ketersediaan sarana transportasi ke destinasi wisata. Ia mencotohkan akses kunjungan ke Pangandaran, Jawa Barat.

Di Pangandaran, ia menilai akses transportasi seharusnya bisa disediakan agar wisman yang datang lewat Jakarta lebih mudah mengunjungi wilayah itu.

"Pangandaran itu kalau dari Jakarta ke sana kan 7-8 jam sehingga untuk cover dari market Jakarta itu masih sedikit. Dia covernya lebih banyak dari daerah sekitar sana Bandung" jelasnya.

Jika aksesibilitas sudah dibenahi, Hariyadi pun yakin jumlah wisatawan asing ke Pangandaran bisa meningkat lebih banyak.

Di sisi lain, ia mengatakan sejumlah penerbangan internasional masih belum dibuka. Untuk 2024, Hariyadi pun berharap agar jumlah penerbangan internasional ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Hal ini mengingat pada 2019, jumlah data wisman yang datang ke Indonesia (inbound) lebih banyak daripada wistawan Indonesia yang pergi ke luar negeri (outbound).

"Nah ini juga harapan kita di tahun 2024 ini penerbangan untuk internasionalnya juga ditingkatkan. Melihat datanya 2019 inbound-nya 16,1 juta outbound-nya dan outbound-nya 11,6" imbuhnya.

Menurutnya, pemerintah Indonesia bisa mencontoh Turki yang membuka akses luas bagi wisatawan asing. Pasalnya, mayoritas wisman mempunyai budget alias dana lebih banyak untuk berkeliling Indonesia dibanding wistawan lokal.

"Orang yang ingin melakukan perjalanan (keliling) Indonesia itu sebetulnya banyak cuman masih ada keterbatasan karena harga tiketnya mahal. Nah jadi, yang kita harapkan sarana (transportasi), terutama untuk (wistatawan) yang mancanegara ini dibuka lebih banyak," pungkasnya.




(rrd/rir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork