Dunia usaha merespons kabar sejumlah menteri mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani menilai hal tersebut tidak berpengaruh pada stabilitas dunia usaha.
Shinta mengakui jika ada sejumlah menteri yang mundur memang kemungkinan ada pengaruh ke pasar saham. Namun, dia menekankan pemerintahan tidak dapat dilihat dari individunya saja, melainkan kebijakan secara menyeluruh.
"Kita tidak bisa melihat pemerintah secara individu. Bahwa pasar/market kemudian kalau ini ada yang mundur nanti turun harganya, sahamnya, ya bisa aja. Tapi, kan dari pengusaha tidak bisa lihat individu menteri," kata Shinta saat ditemui di Gedung APINDO, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Sebagai pengusaha, Shinta mengaku enggan mencampuri urusan isu mundurnya beberapa menteri. Namun dia menegaskan bahwa pelaku usaha selalu melihat pemerintah dari sisi kebijakannya bukan dari individu.
Shinta menambahkan pihaknya selalu memberi masukan terkait kebijakan-kebijakan tersebut.
"Itu kan urusan pemerintah, urusan politik ya saya rasa siapa yang mau mundur tidak ikut campur. Yang kami selalu berikan masukan kan secara kebijakan. Kita tidak bisa melihat orang per orang," jelasnya.
Sebelumnya, heboh kabar sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mundur. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati disebut-sebut yang duluan siap mundur. Selain Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan juga siap mundur.
Sri Mulyani pun sudah buka suara soal kabar siap mundur dari kabinet Jokowi. Sri Mulyani menegaskan sampai sekarang dia masih bekerja sebagai menteri.
"Masa? Ini masih kerja," kata Sri Mulyani ketika ditanya wartawan usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2024).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun merespons kabar tersebut. Basuki hanya mendengus mendengar hal tersebut.
"Warrgh," seraya berjalan memasuki kantor.
Awak media pun mencoba menanyakan lagi soal kabar tersebut. Namun Basuki diam seribu kata. Ia tidak mengiyakan maupun menampik rumor yang beredar.
(das/das)