Mahfud Md Titip ke Jokowi Kejar Terus Obligor BLBI

Mahfud Md Titip ke Jokowi Kejar Terus Obligor BLBI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 02 Feb 2024 08:00 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers usai menyampaikan permohonan pengunduran diri dari Menko Polhukam kepada Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Mahfud MD mengundurkan diri dari Menko Polhukam karena maju sebagai calon wakil presiden nomor urut 3 pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Mahfud MD telah resmi mengajukan pengunduran diri sebagai Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sore kemarin dia bertemu empat secara langsung kepada Jokowi.

Usai mundur, Mahfud memberikan pesan khusus kepada Jokowi soal penagihan piutang dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Saat menjadi Menko Polhukam, Mahfud dipercaya Jokowi menjadi Ketua Pengarah Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI atau Satgas BLBI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud meminta agar obligor BLBI terus ditagih piutangnya. Pasalnya, pihak-pihak tersebut telah mengemplang uang milik negara.

ADVERTISEMENT

"Jadi dana BLBI itu harus kita tagih, karena itu orang ngemplang itu uang negara," kata Mahfud saat melakukan konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis (1/2/2024).

Target Rp 110 T, Terhimpun Rp 35 T

Dia memaparkan target besar tagihan utang obligor BLBI sekitar Rp 110 triliun lebih. Namun sebelum mundur, Mahfud sudah sudah berhasil mengarahkan Satgas BLBI untuk menagih 31,8% dari total tagihan utang obligor, nilainya setara dengan Rp 35,7 triliun.

Hal itu bisa dicapai dalam waktu bekerja 1,5 tahun. Satgas BLBI sendiri dibentuk sejak tahun 2021. Setelah masa kerjanya habis di akhir 2023, Satgas BLBI diperpanjang masa tugasnya hingga akhir 2024.

"Tentang utang BLBI, saya katakan bapak pernah berikan Inpres kepada kami untuk mulai tagih utang tunggakan BLBI. Jumlahnya Rp 111 triliun, Rp 110 triliun lebih. Dalam satu setengah tahun kami bekerja, sekarang ini terkumpul tagihan yang sudah ada di tangan kami sebesar Rp 35,7 triliun, 31,8% kalau dihitung presentase," ungkap Mahfud.

Mahfud juga sempat mengatakan kepada Jokowi sampai saat ini masih ada obligor yang belum mau membayar tagihan BLBI. Ada yang mau menego jumlahnya, bahkan mengelak memiliki utang.

"Saya katakan Pak Presiden, ini masih ada tagihannya karena masih ada yang mengelak ingin tidak untuk membayar, ada yang mau menawar jumlah utangnya, bilang sebenarnya utangnya tidak sebegitu, dan seterusnya," ujar Mahfud.

(hal/rrd)

Hide Ads