Kesuksesan bisa diraih siapa saja selama ia mau bekerja keras dan pintar membaca peluang. Hal ini sudah dibuktikan oleh seorang mantan buruh pabrik yang kini jadi pengusaha sukses bernama Zhang Xin.
Melansir dari laporan Forbes, Jumat (2/2/2024), Zhang Xin merupakan bos sekaligus co-founder pengembang real estate Soho China. Ia pertama kali mendirikan perusahaan itu bersama sang suami, Pan Shiyi.
Berkat kepemilikannya di perusahaan, Zhang Xin ditaksir memiliki kekayaan senilai US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 17,38 triliun (kurs Rp 15.800/dolar AS) walaupun dirinya tercatat sudah mengundurkan diri dari perusahaan pada 2022 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekayaan yang didapatkannya saat ini adalah buah dari kerja kerasnya di masa muda. Sebab wanita kelahiran 1965 ini berasal dari keluarga sederhana yang tumbuh selama Revolusi Kebudayaan China (gerakan sosiopolitik komunis yang terjadi di Tiongkok pada 1966-1976).
Berdasarkan laporan CNBC pada 2017 lalu, Zhang Xin muda harus merasakan sistem komunis di mana semua pekerjaan diatur oleh pemerintah dengan besaran gaji yang sama, tanpa memandang pendidikan. Saat itu ia bersama sang ibu sempat dikirim pemerintah China ke pedesaan untuk bekerja, sementara ayah dan saudara laki-lakinya tetap di Beijing.
Tidak tahan dengan kondisi yang serba diatur pemerintah, pada 1980 Zhang dan keluarganya pindah dari Beijing ke Hong Kong. Pada saat Hong Kong sendiri masih menjadi koloni Inggris sehingga tidak menganut sistem komunis seperti China.
Ia yang baru berusia 15 tahun mulai merasakan kehidupan baru yang lebih bebas. Untuk menyambung hidup, ia pun bekerja di pabrik dan berbagai macam pekerjaan sampingan lainnya. Meski melelahkan, Zhang merasa ini masih lebih baik ketimbang tinggal di Beijing.
"Saya benar-benar merasa bebas di Hong Kong. Saya bisa membeli apa pun yang ingin saya beli, saya bisa makan apa pun yang ingin saya makan, dan saya bisa memakai apa pun yang ingin saya pakai," katanya kepada CNBC.
Tidak berpuas diri, Zhang Xin kemudian memutuskan untuk pindah ke Inggris guna menempuh pendidikan. Hal ini ia lakukan meski saat itu belum bisa berbahasa Inggris sama sekali.
"Bukan saja saya tidak mengenal siapa pun, saat itu saya juga tidak bisa berbicara Inggris. Jadi, terlepas dari semua impian saya untuk mendapatkan pendidikan dan menjauh dari pabrik, saya berakhir di 'planet' baru ini. Saya ingat betul malam pertama saya sampai di sana, saya duduk di atas koper saya dan menangis. Karena saya benar-benar merasa takut," ujarnya.
Tidak hanya kesulitan untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru, ia juga harus mencari uang untuk bertahan hidup. Akhirnya Zhang bekerja di toko ikan dan keripik tradisional Inggris yang dikelola oleh pasangan Tionghoa.
Singkat cerita Zhang kemudian berkuliah di Sussex University jurusan Ekonomi pada 1987. Lalu dirinya juga berhasil mengambil gelar magister (S2) jurusan pembangunan ekonomi di Cambridge University pada 1992.
Tiga tahun setelahnya, pada 1995 ia bersama Pan Shiyi mendirikan perusahaan real estate bernama Hongshi. Perusahaan ini berhasil mendapatkan berbagai macam proyek besar dan meraih kesuksesan dalam waktu singkat.
Barulah pada 2002 perusahaan ini berubah nama menjadi SOHO dan terus menorehkan prestasi di bidang pengembangan properti. Dari sana lah Zhang Xin sukses merubah hidupnya dari seorang pekerja pabrik menjadi konglomerat ternama China.
Sukses menjadi salah satu wanita paling kaya di China, Zhang ternyata tidak pernah lupa untuk berbagi dengan sesama. Dalam situs resmi Soho China, ia bersama sang suaminya tercatat sudah mendirikan SOHO China Foundation pada 2005 lalu yang berfokus dalam memberikan bantuan pendidikan di Tiongkok.
Pada 2014 yayasan ini kemudian meluncurkan beasiswa SOHO China yang memberikan bantuan keuangan kepada para mahasiswa sarjana (S1) di universitas-universitas internasional terkemuka.
Hingga saat ini beasiswa SOHO China telah membantu banyak mahasiswa China yang berkuliah di Harvard, Yale, dan Universitas Chicago. Rata-rata beasiswa ini mendukung sekitar 50 pelajar Tiongkok per tahun.
Di luar itu Zhang Xin kini juga terlibat dengan berbagai organisasi dan menjabat sebagai Anggota MoMA (Museum of Modern Art) dan Anggota Dewan Bisnis Asia. Ia juga menjabat sebagai Anggota Forum Ekonomi Dunia Davos dan Anggota Dewan Penasihat Global Harvard.
Kemudian Zhang Xin meraih gelar Doktor Hukum kehormatan dari Universitas Sussex dan pernah menjabat sebagai peneliti tamu di Harvard Kennedy School. Masih belum cukup, Zhang Xin dan Pan Shiyi juga menjadi anggota Koalisi Energi Terobosan yang dipelopori oleh Bill Gates.
(fdl/fdl)