Pernah Jadi Gelandangan, Pria Ini Sukses Jadi Konglomerat

Pernah Jadi Gelandangan, Pria Ini Sukses Jadi Konglomerat

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 25 Jan 2024 11:04 WIB
Pengusaha sukses Chris Gardner
Foto: BBC
Jakarta -

Pantang menyerah dan terus berusaha. Itulah ciri yang dimiliki seorang mantan gelandangan yang kini sukses menjadi konglomerat, ialah Chris Gardner. Berkat kegigihannya, dirinya berhasil membuktikan setiap kerja keras akan memberikan hasil yang sepadan.

Melansir dari pemberitaan BBC, Kamis (25/1/2024), saat ini Chris Gardner merupakan seorang wirausahawan, investor, penulis dan motivator. Siapa sangka, Chris mulanya hidup miskin bahkan pernah menjadi gelandangan.

Pria kelahiran 9 Februari 1954 itu pada awalnya tumbuh besar dalam kemiskinan bersama sang ibu Bettye Jean dan ayah tirinya yang kerap mabuk-mabukan hingga melakukan KDRT. Bahkan ada juga masa di mana ia harus tinggal di panti asuhan setelah ibunya dalam keputusasaan mencoba membunuh ayah tirinya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sengsara saat masa kecil, namun ia tetap mengatakan ibunya merupakan sumber inspirasinya. Menurutnya sang ibu lah yang membuat dirinya terus termotivasi untuk menjadi sukses.

"Ibuku berkata, 'Nak, suatu hari nanti kamulah yang akan menghasilkan satu juta dolar.' Sampai dia mengucapkan kata-kata itu, pikiran itu (menjadi konglomerat) tidak pernah terlintas dalam benak saya," kata Chris.

ADVERTISEMENT

Usai melewati masa-masa sulit itu, Chris muda yang baru lulus SMA memulai kariernya di Angkatan Laut AS. Ia mengambil sebagai tentara di negaranya selama kurang-lebih empat tahun hingga 1974. Selang beberapa tahun, Chris kemudian pindah ke San Francisco.

Selama setahun di San Francisco, Chris yang saat itu sudah berpisah dengan istrinya dan membawa serta anaknya yang masih balita, sempat menjadi gelandangan alias tak punya rumah.

Dia kemudian bekerja sebagai karyawan magang bergaji rendah di sebuah broker saham. Sayang, dengan gajinya yang kecil ia tidak bisa membayar biaya sewa apartemen membuatnya harus hidup di bawah garis kemiskinan.

Akibatnya Chris Gardner dan anaknya pun harus tidur dengan berpindah tempat setiap hari. Mereka pernah tidur di toilet umum, di stasiun kereta api, di taman, di sebuah penampungan di gereja, atau di kolong meja di tempat kerjanya setelah rekan-rekan kerjanya pulang.

Walaupun diterpa kesulitan, Chris mulai mengalami kemajuan pesat dalam pekerjaannya usai dirinya diangkat sebagai karyawan tetap di perusahaan Dean Witter Reynolds (DWR). Berkat itu ia mulai mendapatkan gaji yang layak dan akhirnya mampu menyewa rumah.

Tidak berpuas diri, karirnya kemudian kian melesat dengan cepat hingga akhirnya pada tahun 1987 ia membuka perusahaan investasi sendiri, Gardner Rich. Namanya semakin terkenal saat sebuah studio di Hollywood mengangkat kisah hidupnya menjadi sebuah film 'The Pursuit of Happyness'.

Singkat cerita kariernya kian sukses, hingga pada 2012 ia mulai menjadi motivator dan berkeliling ke banyak negara sebagai pembicara. Dari sana ia bisa terus mengumpulkan pundi-pundi kekayaan serta memotivasi orang banyak untuk sukses.

Berdasarkan Celebrity Net Worth, saat ini Chris Gardner ditaksir memiliki kekayaan sampai US$ 70 juta atau setara dengan Rp 1,09 triliun (Kurs Rp 15.700/dolar AS).




(kil/kil)

Hide Ads