Pada debat Capres terakhir tadi malam, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto bertanya ke Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo tentang program makan gratis. Prabowo bertanya ke Ganjar, apakah ia setuju dengan program makan gratis kepada anak-anak untuk penanganan stunting?
Di sini, Ganjar menyatakan tidak setuju. Alasannya, menurut Ganjar program makan siang gratis dari Prabowo ini tidak menyelesaikan permasalahan stunting di Indonesia. Ganjar menilai program makan gratis ini tidak tepat sasaran.
"Kalau ngasih makannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting, saya sama sekali tidak setuju bapak karena bapak terlambat," jawab Ganjar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar menilai, demi mencegah stunting maka pemberian pemberian gizi yang baik seharusnya dilakukan saat anak masih dalam kandungan. Oleh sebab itu, menurutnya program makan gratis lebih tepat diberikan kepada ibu hamil.
"Stunting itu ditangani sejak bayi dalam kandungan ibunya yang dikasih gizi. Kalau kemudian gizinya baik mereka lakukan cek rutin, maka akan ketahuan bahwa dia, ibunya sehatnya anaknya pertumbuhannya dilihat. Kalau bapak ngasih gizi kepada ibu hamil ah itu baru setuju saya. Nanti dia akan lahir ibunya selamat karena diperiksa," jelas Ganjar.
Program makan gratis sendiri memang sering digaungkan oleh pasangan Prabowo-Gibran. Jika terpilih sebagai presiden-wakil presiden, mereka berjanji akan membagikan makan siang gratis ke anak-anak yang membutuhkan di Indonesia.
Prabowo mengungkapkan alasan adanya program memberi makanan bergizi secara gratis lantaran menurutnya banyak sekali penghasilan orang Indonesia yang masih Rp 1 juta per bulan. Menurutnya, apabila tidak dibantu dalam pemberian gizi, tentunya akan berat untuk orang yang berpenghasilan rendah tersebut.
Selain itu, dengan memberi bantuan makanan bergizi itu, Prabowo mengatakan dapat juga mengentaskan kemiskinan.
"Jadi, kita harus intervensi kita harus bantuan makan. Ini mengurangi kemiskinan karena banyak sekali rakyat kita penghasilannya Rp 1 juta sebulan. Jadi, kalau tidak dibantu makan, anak-anaknya sangat berat sekali," katanya tadi malam.
Sementara itu, jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk program makan siang gratis ini diperkirakan mencapai Rp 460 triliun. Program ini juga ditujukan membantu anak-anak di Indonesia yang kesulitan mendapatkan susu.
Dalam catatan detikcom, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Panji Irawan mengatakan anggaran ratusan triliun itu akan bersumber dari pajak. Ia mengaku akan memaksimalkan anggaran dari sumber pajak yang saat ini disebut masih banyak kebocoran.
"Pak Prabowo has a dream mau ngasih makanan dan gizi susu kepada anak kecil, ibu hamil. Tentu saja itu perlu biaya. Kita sudah menghitung. Jadi memang angkanya bisa mencapai mungkin ratusan triliun, tetapi kita juga sudah menghitung bahwasanya di dalam kita punya koleksi dari tax masih banyak kebocoran," kata Panji dalam Debat Tim Capres di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (9/11/2023) lalu.
Untuk memaksimalkan penerimaan pajak, Prabowo-Gibran memiliki program prioritas yang namanya membentuk badan penerimaan negara. Dengan adanya lembaga baru itu disebut akan menghasilkan sumber-sumber pajak baru.
"Pak Prabowo-Gibran ada satu program prioritas yang namanya penyempurnaan sistem penerimaan negara dengan membentuk badan penerimaan negara. Ini masih banyak yang bisa diotak-atik dari sisi revenue, tidak hanya tax tetapi juga penerimaan non pajak. Jadi kita akan otak-atik di situ," ucapnya.
Sedangkan untuk penerima makan siang gratis tersebut, Prabowo di acara Sarasehan 100 ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Rabu (8/11/2023) lalu, pernah mendata jumlah masyarakat yang perlu mendapatkan makan siang dan bantuan gizi mencapai 82,9 juta orang.
Anak-anak yang dimaksud itu mulai dari jenjang anak usia dini, hingga SMA/SMK. Makan siang itu akan diberikan baik di sekolah maupun di pesantren. Menurutnya, untuk akselerasi pembangunan SDM, pemerintah 2024-2029 perlu menyediakan makan siang dan susu gratis untuk semua murid di sekolah, pesantren dan anak balita untuk bantuan gizi ibu hamil.
Dalam paparannya, berikut daftar penerima makan siang gratis tersebut:
1. Pra SD (anak usia dini) 30 juta anak
2. SD 24,0 juta murid
3. SMP 9,8 juta murid
4. SMA & SMK 10,2 juta murid
5. Total Santri di Pesantren 4,3 juta santri
6. Total Ibu Hamil 4,4 juta ibu hamil.
Simak Video 'Alasan Ganjar Sebut Program Makan Siang Gratis Prabowo Terlambat':