'Dipatahkan' Ganjar, Program Makan Gratis Prabowo Telan Rp 460 T

'Dipatahkan' Ganjar, Program Makan Gratis Prabowo Telan Rp 460 T

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 05 Feb 2024 15:31 WIB
Prabowo Subianto di panggung debat kelima (Dok. Youtube KPU)
Foto: Prabowo Subianto di panggung debat kelima (Dok. Youtube KPU)
Jakarta - Pada debat Capres terakhir tadi malam, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto bertanya ke Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo tentang program makan gratis. Prabowo bertanya ke Ganjar, apakah ia setuju dengan program makan gratis kepada anak-anak untuk penanganan stunting?

Di sini, Ganjar menyatakan tidak setuju. Alasannya, menurut Ganjar program makan siang gratis dari Prabowo ini tidak menyelesaikan permasalahan stunting di Indonesia. Ganjar menilai program makan gratis ini tidak tepat sasaran.

"Kalau ngasih makannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting, saya sama sekali tidak setuju bapak karena bapak terlambat," jawab Ganjar.

Ganjar menilai, demi mencegah stunting maka pemberian pemberian gizi yang baik seharusnya dilakukan saat anak masih dalam kandungan. Oleh sebab itu, menurutnya program makan gratis lebih tepat diberikan kepada ibu hamil.

Berapa anggaran program makan gratis ini?

Dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Rabu (31/1) kemarin, Prabowo memperkirakan untuk melaksanakan program membagi makan siang gratis dibutuhkan anggaran sekitar Rp 460 triliun.

"Sekitar Rp 460 triliun lebih. Tentunya everybody will ask, uangnya dari mana? APBN sekarang, alokasi untuk bantuan sosial itu adalah Rp 495 triliun, mendekati Rp 500 triliun. Apakah itu tidak termasuk bantuan sosial? The answer so easy. Ada lagi pendidikan Rp 660 triliun. Saya tanya, apakah memberi makan anak-anak sekolah tidak termasuk bidang pendidikan?" ujar Prabowo, dalam acara tersebut.

Lalu dalam debat semalam, Prabowo mengungkapkan alasan adanya program memberi makanan bergizi secara gratis lantaran menurutnya banyak sekali penghasilan orang Indonesia yang masih Rp 1 juta per bulan.

Menurutnya, apabila tidak dibantu dalam pemberian gizi, tentunya akan berat untuk orang yang berpenghasilan rendah tersebut. Selain itu, dengan memberi bantuan makanan bergizi itu, Prabowo mengatakan dapat juga mengentaskan kemiskinan.

"Jadi, kita harus intervensi kita harus bantuan makan. Ini mengurangi kemiskinan karena banyak sekali rakyat kita penghasilannya Rp 1 juta sebulan. Jadi, kalau tidak dibantu makan, anak-anaknya sangat berat sekali," katanya tadi malam.

Sementara itu, jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk program makan siang gratis ini diperkirakan mencapai Rp 460 triliun. Program ini juga ditujukan membantu anak-anak di Indonesia yang kesulitan mendapatkan susu.

Dalam catatan detikcom, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Panji Irawan mengatakan anggaran ratusan triliun itu akan bersumber dari pajak. Ia mengaku akan memaksimalkan anggaran dari sumber pajak yang saat ini disebut masih banyak kebocoran.

"Pak Prabowo has a dream mau ngasih makanan dan gizi susu kepada anak kecil, ibu hamil. Tentu saja itu perlu biaya. Kita sudah menghitung. Jadi memang angkanya bisa mencapai mungkin ratusan triliun, tetapi kita juga sudah menghitung bahwasanya di dalam kita punya koleksi dari tax masih banyak kebocoran," kata Panji dalam Debat Tim Capres di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (9/11/2023) lalu.

Untuk memaksimalkan penerimaan pajak, Prabowo-Gibran memiliki program prioritas yang namanya membentuk badan penerimaan negara. Dengan adanya lembaga baru itu disebut akan menghasilkan sumber-sumber pajak baru.

"Pak Prabowo-Gibran ada satu program prioritas yang namanya penyempurnaan sistem penerimaan negara dengan membentuk badan penerimaan negara. Ini masih banyak yang bisa diotak-atik dari sisi revenue, tidak hanya tax tetapi juga penerimaan non pajak. Jadi kita akan otak-atik di situ," ucapnya. (fdl/fdl)


Hide Ads